Pendakian Gunung Marapi Sumbar Ditutup Permanen

AksaraKaltim – Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Sumatera Barat menutup permanen pendakian Gunung Marapi. Penutupan pendakian diputuskan bersama oleh Ombudsman perwakilan setempat dan Pemerintah Kabupaten Agam dan Tanah Datar menyepakati penutupan.

“Berdasarkan kesepakatan bersama Gunung Marapi ini ditutup permanen,” kata Kepala BKSDA Provinsi Sumbar Lugi Hartanto di Padang, Selasa.

Lugi mengatakan saat ini gunung api yang secara administrasi berada di Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar tersebut berstatus level dua atau waspada. Artinya, pengunjung atau masyarakat dilarang berkegiatan di dalam radius tiga kilometer dari pusat erupsi.

BKSDA, kata Lugi, menyambut baik kesepakatan bersama tersebut demi mengutamakan aspek keselamatan masyarakat. Kendati demikian, apabila gunung itu kembali pada status normal atau turun ke level satu maka BKSDA dan pihak terkait akan mengkaji ulang kebijakan itu.

“Tentu saja ketika gunung ini kembali normal atau turun menjadi level satu akan kita kaji lagi,” ujarnya.

BKSDA memastikan akan tetap melakukan pengawasan ekstra agar tidak ada masyarakat yang mencoba menaiki gunung api dengan ketinggian 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) tersebut ditutup permanen.

Pihaknya berharap baik Pemerintah Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar sama-sama mendukung kebijakan itu terutama mengawasi agar tidak ada lagi pendaki liar yang mencoba menaikinya.

BKSDA mendapati tujuh pendaki liar dibantu dua masyarakat lokal menaiki Gunung Marapi yang saat ini masih berstatus waspada atau level dua pada pada 19 Januari 2025.

Sementara itu, Asisten Ombudsman Sumbar Adel Wahidi mengatakan penutupan permanen pendakian Gunung Marapi setelah adanya kesepakatan bersama antara institusi itu dengan BKSDA Sumbar, Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar.

Menurut Adel, langkah ini penting dilakukan untuk memberikan pesan atau informasi kepada masyarakat luas bahwasanya gunung api tersebut tidak boleh didaki karena berbahaya bagi keselamatan.

Di sisi lain Pos Pengamatan Gunung Api (PGA) Gunung Marapi, Bukittinggi, Sumbar mencatat 14 kali letusan gunung tersebut selama Januari 2025 dengan tinggi kolom abu vulkanik yang bervariasi.

“Gunung Marapi masih dalam fase erupsi, jadi dari letusan dan deformasi gunung api juga fluktuatif,” kata Petugas PGA Gunung Marapi Teguh di Padang, Senin (27/1).

Merujuk data PGA Gunung Marapi letusan pertama di awal 2025 terjadi pada 4 Januari 2025 dengan tinggi kolom abu mencapai 1.000 meter.

Sejak 4 hingga 18 Januari gunung api itu tidak pernah mengalami letusan. Namun, pada 19 hingga 26 Januari 2025 gunung dengan tinggi 2.891 meter di atas permukaan laut (MDPL) tersebut mengalami erupsi berturut-turut.

Bahkan, pada 22 dan 26 Januari gunung api yang saat ini berada pada level II atau waspada itu mengalami dua kali letusan dalam satu hari.

(Antara)

Print Friendly, PDF & Email