AksaraKaltim – Program ketahanan pangan di Penajam Paser Utara (PPU) kembali disoroti oleh Anggota DPRD PPU, Ishaq Rahman. Ia menilai bahwa tanpa adanya fasilitas pendukung seperti pengairan, program tersebut hanya akan menjadi formalitas belaka dan tidak memberikan dampak nyata bagi masyarakat.
Ishaq menegaskan bahwa keberhasilan program ketahanan pangan tidak hanya bergantung pada perencanaan, tetapi juga pada ketersediaan infrastruktur yang memadai.
“Dua minggu yang lalu, saya masuk ke salah satu daerah. Ketemu dengan masyarakat yang sudah banyak mengalihfungsikan lahannya menjadi tanaman kelapa sawit,” ujar Ishaq.
Fenomena ini, menurutnya, mencerminkan kurangnya dukungan fasilitas yang membuat petani terpaksa mencari alternatif lain untuk memanfaatkan lahan mereka.
Ishaq mengungkapkan kesedihannya melihat kondisi tersebut. Ia menyebut bahwa tanpa fasilitas seperti sistem pengairan yang memadai, program ketahanan pangan hanya akan menjadi janji kosong.
“Saya sedih melihat hal itu, lalu saya tanya, ‘Terus nanti diapain?’ Mau bagaimana percepatan itu? Kalau cuma dibuatkan program lumbung pangan atau ketahanan pangan, tapi nggak ada fasilitas, ya nggak mungkin bisa jalan. Mimpi saja kita kalau berharap itu bisa jalan,” katanya.
Menurut Ishaq, pembangunan fasilitas pengairan dan infrastruktur pendukung lainnya harus menjadi prioritas utama dalam mendukung program ketahanan pangan.
Ia menegaskan bahwa pemerintah tidak bisa hanya berhenti pada wacana atau perencanaan tanpa memberikan dukungan nyata kepada masyarakat.
“Apa kita mau jadi kabupaten khayalan? Mestinya segala aspek diperhatikan,” tegasnya. (Adv)