AksaraKaltim – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Bontang memiliki alat deteksi dini gempa bumi dan tsunami Indonesia (Indonesia Tsunami Early Warning System/Inatews) dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Kepala Sekretariat BPBD Bontang, Sunaryo mengatakan bahwa alat berupa monitor tersebut dapat mendeteksi gempa bumi dan tsunami di seluruh wilayah di Indonesia.
“Jadi kami tahu mana aja daerah yang terdampak gempa atau tsunami,” katanya saat ditemui di ruanganya, Jumat (16/6/2023).
Menurut dia, alat ini berfungsi untuk mengirimkan informasi waktu yang sebenarnya terjadi gempa bumi di setiap daerah di Indonesia. Tak heran, informasi tersebut digunakan untuk mempercepat dalam proses evakuasi dan menyebarluaskan informasi kepada masyarakat. Sehingga meminimalisasi korban jiwa.
“Kami bisa terbantu untuk mengambil langkah dan kebijakan apa yang harus dilakukan sebelum terjadinya gempa bumi. Karena tiap hari ada saja terjadi gempa di Indonesia,” imbuhnya.
Dirinya menyebut alat tersebut akan memberikan sinyal peringatan dan informasi secara rinci apabila akan terjadi gempa bumi atau tsunami di suatu wilayah. Mulai dari lokasi gempa, waktu, magnitudo gempa, kedalaman getaran hingga kekuatan gempa.
“Peringatan gempa baru disimbolkan dengan bintang, dan penjelasan gempa itu akan muncul dalam tabel,” jelasnya sambil menunjuk ke alat.
Dirinya mengaku, Bontang berada di luar jalur rawan gempa dan tsunami. Meskipun ada, namun getarannya minim. Meski begitu, harus tetap waspada.
“Kondisi alam tidak bisa dibaca. Jadi harus sama-sama waspada. Namun, alat ini sangat membantu untuk mendeteksi,” tutupnya. (Adv)