AksaraKaltim – Kepala Dinas Tanaman Pangan, Holtikuktura dan Peternakan (DTPHP) Kutai Timur (Kutim) Dyah Ratnaningrum mengatakan, berdasarkan peraturan Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal Dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), alokasi anggaran Dana Desa (DD) sebesar 20 persen bisa untuk menunjang ketahanan pangan. Ketahanan pangan adalah kegiatankegiatan pertanian dan peternakan.
“Kades harus bisa mengelola hibah yang diberikan dinas dan bisa memaksimalkan anggaran DD untuk masyarakatnya,” kata Dyah Ratnaningrum belum lama ini.
Oleh karena itu, ia memberikan beberapa contoh-contoh kegiatan pertanian dan peternakan untuk dialokasikan demi menunjang kesejahteraan warga. Mulai pekarangan taman lestari yang juga sebagai penguat ekonomi keluarga dan bisa membantu masyarakat miskin. Pasalnya saat ini pemerintah tengah menggalakkan pengentasan kemiskinan. Dalam pekarangan taman lestari berisi sayur mayur dan sumber protein hewani seperti ayam atau lebah kelulut.
“Berikutnya untuk skala lebih luas, bisa dengan pengembangan bentuk kelompok seperti program dinas. Namun untuk desa kan bisa perorangan agar lebih tepat sasaran. Dengan catatan warga yang mempunyai lahan dan memang mau,” katanya.
Kemudian, kegiatan pertanian juga bisa dikembangkan dengan tanaman holtikultura. Seperti bawang merah yang saat ini dikembangkan di wilaya Kutim. Tepatnya di Sangatta Selatan dan Rantau Pulung.
“Dari lahan satu hektare produksinya bisa 35 ton dan saat ini poktan mengembangkan lahan hingga lima hektare. Begitu pula di Rantau Pulung dicoba di lahan satu hektare dan hasilnya bagus,” paparnya.
Terakhir, ia memberikan solusi program kepada masyarakat melalui desa dengan peternakan ayam ras. Sebab di Kutim sudah punya day old chicken (DOC) binaan PT KPC. Tentu nantinya sangat menguntungkan jika konsisten dan dibina dengan baik.
“Kami arahkan, agar anggaran DD 20 persen untuk peningkatan ketahanan pangan. Jadi nantinya Kades tak salah arah terutama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya,” pungkasnya. (Adv)
