AksaraKaltim – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi APT Pranoto Samarinda mengingatkan warga Kalimantan Timur (Kaltim) untuk waspada terhadap bencana hidrometeorologi akibat hujan yang diprakirakan terjadi pada 10 hari pertama November 2025.
“Peringatan dini kami sampaikan karena hujan dapat menyebabkan banjir, sungai meluap, jalan licin, tanah longsor, hingga kemungkinan pohon tumbang karena hujan berpotensi disertai angin kencang dan petir,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III Aji Pangeran Tumenggung (APT) Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor di Samarinda, Sabtu, dilansir Antara.
Pada prakiraan peluang curah hujan Dasarian I (1-10 November) 2025, lanjutnya, secara umum wilayah Kaltim diprediksi mengalami curah hujan kategori menengah antara 50 – 150 milimeter (mm) dengan peluang hujan lebih dari 70 persen.
Sementara itu, sebagian wilayah Kaltim, khususnya di Kabupaten Kutai Barat bagian utara diprakirakan mengalami curah hujan kategori tinggi antara 150 hingga 300 mm dengan peluang hujan pada kisaran 50 – 60 persen.
Pada prakiraan deterministik curah hujan Dasarian I November 2025, lanjut ia, sebagian besar wilayah Kaltim diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah antara 50 – 150 mm.
Sedangkan di sebagian kecil di wilayah Kabupaten Kutai Barat bagian utara, diprakirakan mengalami curah hujan kategori tinggi antara 150 – 200 mm, sehingga warga di kawasan ini diminta meningkatkan kewaspadaan.
Riza juga mengatakan, untuk prakiraan deterministik sifat hujan Dasarian I November, umumnya wilayah Kaltim diprediksi mengalami sifat hujan kategori bawah normal antara 50 – 84 persen hingga kategori normal antara 85 – 115 persen.
BMKG Stasiun Meteorologi APT Pranoto Samarinda juga mengungkap hasil pemantauan Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian III Oktober (21-31 Oktober 2025), meski secara umum wilayah Kaltim mengalami hujan, namun ada juga wilayah yang dalam beberapa hari tidak terjadi hujan.
“Seluruh wilayah Kaltim yang mengalami HTH berada dalam kriteria sangat pendek antara 1 – 5 hari. Wilayah dengan durasi hari tanpa hujan terpanjang terdapat di Kabupaten Kutai Timur, yakni di Kecamatan Karangan, dengan durasi hari tanpa hujan selama 4 hari,” ujarnya.






