AksaraKaltim – Puluhan pelaku UMKM di Kota Bontang mengikuti pelatihan Strategi penguatan manajemen dan digitalisasi usaha mikro, kecil dan menengah.
Kepala Dinas Koperasi, Perdagangan dan UMKM (Diskop-UKMP) Bontang, Kamilan mengatakan kegiatan ini merupakan pengembangan UMKM yang menjadi salah satu program prioritas pemerintah.
Kegiatan tersebut akan digelar dari 13-15 Juni. Dengan menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pemerintah pusat senilai Rp400 juta. Pelatihan dengan anggaran DAK tersebut akan digelar sebanyak dua tahap.
“Harapannya dengan pelatihan bisa menambah omset masyarakat. Peserta kami yang pilih mana yang menjadi prioritas dan memiliki Nomor Induk Berusaha (NIB),” kata Kamilan.
Konsultan Pendamping Koperasi dan UKM Diskop Kaltim, Zulkifli menyampaikan gambaran umum soal pelatihan tersebut. Sekarang sudah saatnya pelaku usaha mengarah ke digitalisasi 4.0. Dalam hal produksi pelaku usaha memang tidak lagi diragukan.
“Tapi hilirisasi atau pemasarannya yang perlu ditingkatkan lagi. Bagaimana omset penjualan bisa meningkat,” ucapnya.
Menurut Zulkifli selaku pembicara dalam pelatihan itu, bagi masyarakat yang tinggal di kawasan perkotaan pasti sudah paham dengan era digital. Itu dibuktikan kebanyakan masyarakat sudah menggunakan smartphone. Tapi, hanya kurang dimaksimalkan penggunaannya.
“Misal di sosmed bikin keranjang untuk jualan. Cara buat jualan mereka bisa trending. Yang seperti ini harus dimaksimalkan,” terangnya.
Salah satu materi yang akan ditekankan adalah digitalisasi keuangan. Dimana masih banyak pelaku usaha yang masih menggunakan sistem manual. Dan mencampur modal dan keuntungan usaha. Dengan biaya hidup sehari-hari.
“Seharusnya dana tersebut dipisah. Tidak dicampur,” pungkasnya.
Sementara Riesta salah satu peserta yang merupakan pemilik salah kuliner di Bontang tidak menampik sejak membangun usaha makanan dia masih mencampur modal usaha dengan biaya hidup. Tentu dengan mengikuti kegiatan tersebut kedepan dia bisa memilah mana dana untuk usaha dan biaya hidup.
“Harapannya nanti bisa bedakan mana uang usaha sama uang sehari-hari,” pungkasnya.