AksaraKaltim – Baru-baru ini diperingati Hari Guru Nasional (HGN). Namun, kehidupan guru masih jauh dari kata sejahtera. Terutama bagi tenaga pendidik di sekolah swasta.
Menanggapi hal itu, Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Abdul Haris mengatakan jika selama ini dirinya selalu mendorong Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang agar menaikkan insentif guru yang ada di Bontang, khususnya yang mengajar di sekolah swasta.
“Selalu saya upayakan sampai saat ini untuk guru-guru sekolah swasta,” ujarnya.
Kata dia, salah satu usaha yang dia perjuangkan selama ini adalah keseimbangan penerimaan siswa/siswi baru antara sekolah swasta dan sekolah negeri. Menurut dirinya, seperti apapun sekolah swasta juga turut mendidik dan mencerdaskan anak-anak yang akan menjadi generasi penerus kedepannya.
“Guru sekolah swasta juga turut mendidik anak bangsa ini, juga harus diperhatikan juga kesejahteraannya,” kata pria yang pernah berprofesi sebagai guru tersebut.
Dia menilai, sejauh ini memang ada insentif yang diberikan Pemkot Bontang. Namun dari tahun ke tahun nilai yang diberikan nominalnya masih terbilang sama. Tidak ada kenaikan insentif bagi guru sekolah swasta.
Dia pun meminta Pemkot Bontang bisa menaikkan insentif guru sekolah swasta, menyesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah saat ini.
“Jangan melihatnya sekolah swasta itu yang punya Yayasan. Tapi lihat yang mereka didik adalah penerus masa depan Kota Bontang. Tujuannya sama-sama mencerdasakan anak-anak. Satu sisi, Yayasan di sini (Bontang) juga ada yang mempuni dan ada yang tidak. Karena sekolah swasta yang tidak menekan biaya sekolah, oleh karena itu gaji guru juga kecil,” ucapnya. (Adv)