AksaraKaltim – Ratusan warga rela berdesakan untuk mendapatkan telur di gerai pangan murah garapan Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang, yang digelar di PPI Tanjung Limau, Rabu (6/3/2024).
Mayoritas pembeli yang mengantre di lapak penjual telur merupakan ibu-ibu.
Gianti (45), salah satu emak-emak yang rela antre dan berdesakan saat membeli telur mengatakan jika dia sudah mengantre sejak pukul 09.00 Wita.
Pembelian telur setiap warga dibatasi. Mereka hanya boleh membeli sebanyak dua piring telur.
“Lumayan walau beda harganya cuma sedikit. Rp58 ribu satu piring telur surabaya jadi beli dua,” kata dia.
Satu piring telur dibandrol dengan dua harga yang berbeda, tergantung asalnya. Seperti telur Sulawesi dipatok harga Rp55 ribu. Sementara telur Surabaya Rp58 ribu.
“Telur Sulawesi tadi sudah habis sisa Surabaya,” kata warga Kelurahan Berebas Tengah tersebut.
Sementara, Ngatemi warga Berebas Pantai mengatakan sambil menanti antrean membeli beras, dia menyempatkan untuk berburu telur dan minyak goreng.
“Cari yang murah makanya ke sini. Biar bedanya paling dua ribu kan lumayan. Kalau beras cukup jauh harganya,” terangnya.
Dari informasi yang dihimpun, penjualan beras dibandrol dengan harga Rp11.500 per kilogram. Jika diakumulasi, per karung kapasitas 5 kilogram dijual Rp57.500. Harga jual beras ini lebih murah Rp4 ribu dari harga pasar yang saat ini dijual per kilogramnya Rp16 ribu.
Bawang merah juga dijual per kilogramnya Rp24 ribu. Sementara, di harga pasar sudah ada yang tembus Rp40 ribu.
Minyak goreng ukuran satu liter Rp16 ribu, sementara di pasaran Rp18 ribu. Serta masih banyak komoditas dapur lainnya yang dijual dengan harga yang lebih murah dari harga jual di pasaran.