AksaraKaltim – Warga RT 37, Kelurahan Api-Api, Bontang Utara mengeluh air sungai sering meluap saat hujan. Imbasnya luapan air tersebut sering menggenangi halaman di RT tersebut.
Warga pun meminta pemerintah melakukan penanganan secepatnya. Sehingga kejadian tersebut tidak terus berulang.
“Kalau bisa dipasang siring atau turap sungai. Biar ada penahan air kalau sungai meluap,” ujar Ketua RT 37 Kelurahan Api-Api, Yatimin, Senin (22/1/2024).
Kata dia, kejadian ini sudah berlangsung kurang lebih sekira 10 tahun lamanya. Di musrenbang pun sudah sering diajukan tapi tidak pernah terealisasi.
“Sudah sering diajukan di musrenbang tapi ya gitu (tidak terealisasi). Apalagi turapnya juga ada patah,” bebernya.
Kepala bidang (Kabid) Prasarana dan Pengembangan Wilayah Bapelitbang Bontang, Noni Agetha mengatakan mengenai keluhan warga RT 37 Kelurahan Api-Api diakuinya memang belum ada masuk perencanaan tahun ini.
Karena sesuai masterplan banjir tentu yang diutamakan adalah lokasi yang memang dinilai urgensinya lebih tinggi.
Katanya, tahun 2024 fokus pembangunan di Bontang masih penanganan banjir dan program-program Wali Kota Bontang. Serta kegiatan yang tertuang dalam RPJMD.
“Seperti lokasi yang belum ada turapnya menjadi prioritas. Kalau ini kan ada turapnya,” terangnya.
Kabid Sanitasi Air Minum dan Sumber Daya Air Dinas PUPRK Bontang, Edi Suprapto menjelaskan penanganan awal kemungkinan akan dilakukan normalisasi sungai. Dengan melakukan pendalaman sungai. Sehingga ketika terjadi hujan, daya tampung sungai menjadi lebih besar.
“Penanganan awal dulu seperti normalisasi sungai. Kalau yang turap patah dilihat dulu seperti apa,” ucapnya.
