AksaraKaltim – Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) perubahan 2024 Kota Bontang diprediksi mencapai Rp3,3 triliun. Ketua Komisi II DPRD Bontang, Rustam pun mendorong Organisasi Perangkat Daerah (OPD) untuk mengutamakan program prioritas dan memaksimalkan serapan anggaran.
Dijelaskan Rustam, besarnya APBD perubahan tahun ini dikarenakan sebelumnya APBD murni 2024 mencapai Rp2,6 triliun.
“Yang bisa dipakai Rp605 miliar. Ini lah dibagi secara proposional masing-masing OPD,” bebernya.
Kata dia, kemungkinan dari Rp605 miliar tersebut yang bisa dipakai hanya berkisar Rp500 miliar. Dikarenakan akan dipotong dana Badan Layanan Umum Daerah (BLUD). Lalu penyertaan modal ke Bank Kaltimtara senilai Rp25 miliar.
“Jadi kemungkinan besar yang bisa dipakai maksimal sekitar Rp500an miliar,” jelasnya.
Dipaparkannya, pengesahan APBD perubahan sendiri ditarget pada 14 Agustus mendatang. Dengan tujuan untuk menekan SiLPA di tahun ini.
Lebih lanjut, ada beberapa OPD yang memiliki gelontoran APBD terbilang besar. Seperti Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Tata Ruang Kota (PUPRK), Dinas Perumahan, Kawasan Pemukiman dan Pertanahan (Disperkimtan), Dinas Kesehatan (Dinkes) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud).
“OPD-OPD ini siklusnya mereka memang di bulan enam ke atas baru terlihat progres serapannya. Di akhir tahun baru mereka genjot pekerjaan,” terang Rustam.
Berdasarkan yang disampaikan Wakil Wali Kota Bontang, Najirah mengenai klasifikasi belanja daerah, yakni belanja operasional sebesar Rp2,1 triliun, belanja modal senilai Rp1,2 triliun dan belanja tidak terduga sejumlah Rp3,6 miliar. (Adv)