AksaraKaltim – Wacana penghapusan BBM jenis Pertalite di tahun 2024 pernah mencuat pada 2023 lalu. Rencananya, Pertalite bakal diganti dengan Pertamax Green 92 yang merupakan campuran antara Pertalite dengan etanol sehingga memiliki oktan 92.
Lalu, benarkah Pertalite jadi dihapus tahun ini?
Coba dikonfirmasi Area Manager Communication Relation & CSR Kalimantan PT Pertamina Patra Niaga Regional Kalimantan, Arya Yusa Dwicandra melalui salah satu staffnya belum bisa berkomentar.
“Baik akan kami diskusikan dulu (pertanyaan yang disampaikan),” jawabnya singkat melalui aplikasi chat, Rabu (17/1/2024).
Sementara dari berbagai informasi yang dihimpun, Pertamax Green 92 akan dibuat dengan pencampuran antara Pertalite dengan tujuh persen etanol. Dari campuran itu, diperoleh bahan bakar oktan 92 tetap dengan keunggulan bahan bakar nabati terbarukan.
Pertamax Green 92, berdasarkan rencana pertamina diharapkan menjadi gasoline bersubsidi selanjutnya menggantikan Pertalite.
Dengan tujuan utama dari migrasi itu yakni untuk mengurangi emisi kendaraan sebagai sumber polusi udara.
Pada Juli Lalu, Pertamina telah meluncurkan Pertamax Green 95 atau BBM (Research Octane Number) 95 dengan emisi yang lebih rendah dibandingkan Pertamax dengan RON 92. Angka RON menunjukkan tingkatan kualitas bahan bakar berdasarkan nilai oktan, semakin tinggi oktan semakin rendah emisinya.
Pertamax Green 95 dibuat dengan campuran Pertamax dengan etanol lima persen. Etanol itu pun dihasilkan dari molases tebu dan menjadi bahan bakar nabati yang terbarukan. Itulah sebab, Pertamina menamakannya sebagai Pertamax Green 95.