Cegah Anak Putus Sekolah, Disdikbud Bontang Wacanakan Program Community Boarding

AksaraKaltim – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang mewacanakan Program Community Boarding bagi anak pesisir Kota Bontang.

Program tersebut bertujuan agar anak pesisir mendapatkan pendidikan layak. Sehingga anak-anak tersebut tidak putus sekolah.

Lantaran, banyak siswa dari daerah pesisir seperti Selangan, Tihi-Tihi, dan Gusung harus menyeberang pulau untuk melanjutkan pendidikan ke tingkat SMP, karena tidak ada sekolah lanjutan di daerah tersebut.

Tapi program yang sudah diwacanakan sejak 2022 itu belum bisa terlaksana karena terkendala izin orang tua anak yang bermukim di wilayah pesisir. Lantaran memiliki kekhawatiran tersendiri saat jauh dari anaknya.

“Karena orang tua masih merasa khawatir jika anak-anak mereka harus tinggal di luar daerah,” jelas Kadisdikbud Bontang, Bambang Cipto Mulyono, Jumat (27/9/2024).

Lebih lanjut, dijelaskan Bambang, bahwa dengan program Community Boarding, anak-anak dapat ditampung di Rusunawa Guntung. Sehingga bisa melanjutkan sekolah di SMPN 9 Bontang, agar anak bisa mendapatkan pendidikan yang lebih intensif.

Selain itu, Disdikbud Bontang juga akan melakukan pengawasan untuk memastikan mereka mendapat pendidikan yang baik dan layak serta aman selama di asrama.

Untuk mematangkan program tersebut, Disdikbud telah melakukan koordinasi dengan seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait serta mengadakan rapat dengan Pemkot Bontang. Kemudian sudah berkoordinasi dengan Baznas dan Pupuk Kaltim (PKT) untuk membantu kehidupan sehari-hari siswa-siswi selama mereka tinggal di asrama.

“Kami sudah mengajak 20 siswa-siswi untuk bersekolah di SMPN 9 Bontang, yang berlokasi dekat Rusunawa Guntung. Tapi, itu tadi kendalanya,” ungkap Bambang.

Mengenai transportasi, Bambang menjelaskan, siswa-siswi SMP dari daerah pesisir bisa menggunakan kapal yang sama dengan guru-guru yang mengajar di kawasan tersebut.

“Kami tidak mengatur secara khusus bahwa anak-anak dari pesisir harus diantar menggunakan kapal tertentu, tetapi transportasi ini dapat diatur agar lebih efektif,” ujarnya.

Bila program ini terealisasi, Disdikbud Bontang berharap dapat memberikan solusi pendidikan yang lebih baik bagi siswa-siswa dari daerah pesisir, sekaligus meningkatkan kualitas pendidikan di Bontang secara keseluruhan

“Kami ingin memastikan anak-anak kita mendapatkan pendidikan yang layak tanpa harus mengalami kesulitan dalam transportasi,” pungkasnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Sekolah SMPN 9 Bontang, Lulyn Indriawati membenarkan program Community Boarding sudah digalakkan sejak 2022. Hanya saja, kata dia, program itu masih sebatas pemberian edukasi kepada para orang tua. Mengingat mereka belum setuju terkait program tersebut.

“Kami sudah intens adakan pertemuan dengan orang tua. Tapi, orang tua masih berat melepaskan,” terangnya.

Pemahaman terkait program kepada orang tua, lanjut dia masih kendala. Padahal, para murid sudah setuju adanya program tersebut. Apalagi di sana nantinya,sudah difasilitasi termasuk makanannya.

“Nanti melibatkan guru dan keluarga sebagai penanggujawab selama di asrama. Semua demi memberikan kenyamanan bagi pendidikan untuk warga pesisir,” tutupnya. (Adv)

Print Friendly, PDF & Email