AksaraKaltim – Program Sekolah Penggerak resmi berakhir di tahun ini. Tapi SDN 001 Bontang Utara berencana melanjutkan kegiatan tersebut. Lantaran bisa menjadi tempat saling berbagi ilmu, bagi Komunitas Belajar (Kombel).
Diketahui program tersebut dimulai pada tahun ajaran 2021/2022 silam. Adapun tujuan Program Sekolah Penggerak adalah upaya untuk mewujudkan visi pendidikan Indonesia dalam mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian melalui terciptanya pelajar Pancasila.
Program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi, literasi dan karakter, diawali dengan SDM yang unggul, khususnya bagi kepala sekolah dan guru.
Kepala SD Negeri 001 Bontang Utara, Yani Astutik menekankan bahwa SDN 001 Bontang Utara. Bakal berkomitmen meneruskan metode program Sekolah Penggerak kedepannya. Prinsip-prinsip pada program itu bakal diaplikasikan ke sekolah lain di Kota Bontang.
“Walau ini tahun terakhir, tanggung jawab tetap berlanjut sebagai Sekolah Penggerak. Akan tetap diterapkan dan ditularkan ke sekolah-sekolah lain,” ungkapnya, Kamis (26/9/2024).
Kata Yani, SDN 001 Bontang Utara akan terus mendorong pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui berbagai pelatihan dan bimbingan teknis. Khususnya memantapkan guru-guru melalui pelatihan dan Kombel
Kombel bisa jadi wadah untuk bertukar ilmu atau solusi. Saat guru mengalami kesulitan ketika ingin mengimplementasikan kurikulum Merdeka Belajar. Sehingga bisa saling bertukar pendapat dengan rekan lainnya.
“Ini adalah wadah untuk saling belajar dan memperkuat kompetensi bersama,” ucap Yani.
Tidak hanya meningkatkan kapasitas guru, Yani juga menekankan pentingnya kolaborasi dengan orang tua siswa. Menurutnya, pemahaman yang baik antara guru dan orang tua sangat penting untuk mendukung implementasi Kurikulum Merdeka, terutama di tahun-tahun awal penerapannya.
Sekedar diketahui, dari berbagai informasi yang dihimpun. Tercatat ada 47 Sekolah Dasar (SD) baik itu negeri dan swasta. Serta ada 15 Sekolah Menengah Pertama (SMP) negeri dan swasta. Sementara ada 5 PAUD, dan 2 Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM). Belum lagi ditambah ada 5 SD dan 3 SMP yang menjadi Sekolah Penggerak. (Adv)