AksaraKaltim – Pada 1 Desember diperingati sebagai hari HIV/AIDS sedunia atau World AIDS Day. Diketahui pengidap HIV/AIDS di Kota Bontang per Agustus 2023 mencapai ratusan kasus.
Merespon ini Anggota Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Bontang, Maming meminta Dinas Kesehatan (Dinkes) agar lebih menggencarkan lagi sosialisasi bahaya penyakit tersebut. Kata Maming dengan menggencarkan pemberitahuan di masyarakat, maka warga akan memahami betapa berbahayanya HIV/AIDS.
“Memang harus ada upaya dan kerja keras. Semoga tahun depan tidak ada lagi penambahan,” ujar Maming. Jumat (1/12/2023).
Menurut Maming, yang terpenting adalah upaya pencegahan. Seperti menjauhi hal-hal menyebabkan tertular HIV/AIDS. Oleh karena itu dirinya juga meminta kepada masyarakat agar bisa turut melakukan antisipasi.
“Masyarakat juga harus ikut turut serta melakukan pencegahan dan itu kuncinya,”
Sebelumnya, Kepala Bidang Penanggulangan, Pemberantasan dan Penyakit Dinkes Bontang, Muhammad Ramsi mengatakan terhitung Januari sampai Agustus 2023 terdapat penambahan 89 kasus HIV/AIDS. Sehingga total pengidap HIV/AIDS saat ini menjadi 584 kasus. Rincian laki-laki 340 orang dan perempuan 244 orang.
Kata dia, HIV/AID bisa menular melalui hubungan seksual bebas, pengunaan jarum suntik secara bergantian dan jarum tattoo.
“Penularan HIV/AIDS di Bontang mayoritas karena hubungan seks bebas. Lewat jarum tattoo masih bisa menularkan (satu jarum digunakan banyak orang bergantian),” kata dia, Kamis (5/10/2023).
Perlu diketahui, HIV tidak menular melalui udara, air, keringat, air mata, gigitan nyamuk, atau sentuhan fisik dan lainnya. Karena virus HIV/AIDS tidak bisa bertahan lama ketika di udara bebas.
“Virus itu (HIV/AIDS) tidak mampu bertahan lama jika di luar tubuh,” ucapnya.
Dijelaskannya, sejauh ini memang belum ditemukan obat khusus untuk mengobati HIV/AIDS. Obat yang ada saat ini hanya berfungsi melemahkan virus HIV/AIDS di dalam tubuh. Sehingga tidak bisa menyerang daya tahan tubuh penderita. (Adv)