AksaraKaltim – Kasus matinya ribuan ikan di Desa Santan Ilir, Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar) diduga, disebabkan limbah PT Energi Unggul Persada (EUP) yang dibuang ke laut.
Namun pihak perusahaan membantah hal tersebut. PT EUP berasumsi jikap erusahaan sudah memegang izin pembuangan limbah cair yang diperoleh dari pemerintah.
Lanjut Jayadi, kematian ikan bisa saja disebabkan banyak hal, seperti sabotase, dibawa arus, dan kurangnya oksigen.
“Bisa saja penyebabnya adalah faktor eksternal yang terbawa arus saat air pasang, “ jelas Humas Eksternal PT EUP, Jayadi dalam rapat bersama DPRD Bontang.
Pihak perusahaan mengaku sudah melakukan uji layak air. Hasilnya menunjukkan jika kadar air masih dalam kondisi ambang batas.
Diterangkan Jayadi, terlebih dari lokasi video yang beredar. Tempat tersebut merupakan kawasan industri PT. EUP. Bukan wilayah untuk mencari ikan.
“Lokasi video yang beredar itu kawasan industri. Bukan kawasan umum, “ katanya.
Ditegaskannya, untuk membuktikan asumsi tersebut, kata Jayadi, maka perlu menunggu hasil penelitian laboratorium yang diakui negara, di mana dalam hal ini dilakukan oleh Lingkungan Hidup dari tingkat kota-provinsi, hingga pusat.
“Yang berhak mengambil kesimpulan (tercemar dan membuktikan pencemaran) adalah DLH, baik kota, provinsi, atau LH di pusat. Sampai saat ini, PT EUP sangat kooperatif,” bebernya.
Sampai saat ini hasil uji lab yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) kota yang dilakukan secara mandiri sudah selesai. Hasil menyatakan jika kadar air di lokasi masih dalam ambang batas normal. Sementara hasil sampling dari provinsi masih dalam proses.
Kepala DLH Bontang Heru Triatmojo mengatakan, hasil sampling itu sedang diuji ke laboratorium terakreditasi. Dari hasil itu nanti akan terbukti jelas apakah laut tersebut benar-benar tercemar.
Untuk saat ini, DLH tak berani membenarkan kabar adanya pencemaran sebelumnya hasil uji laboratorium keluar.
“Ada tiga titik yang diambil. Hasil dari kaki aman. Kalau dari provinsi kemungkinan akan selesai dalam 14 hari kerja,” ucap Heru.