AksaraKaltim – Tercatat ada 31 kasus kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Bontang di April 2024.
Data tersebut berdasarkan catatan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bontang.
Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Bontang, Eko Masudi mengatakan terhitung dari 1-27 April, setidaknya ada puluhan kasus karhutla yang terjadi di wilayah Kota Bontang.
“Kalau yang kami tangani sampai Hari ini ada 31 kali (kasus karhutla di Bontang),” terangnya. Sabtu (27/4/2024).
Kata dia, penyebab terjadinya karhutla di Bontang beragam. Mulai dari, kelalaian manusia yang melakukan pembakaran semak, sampah dan ditinggal begitu saja. Sehingga diduga api menyebar ke wilayah sekitarnya.
Kemudian, ada juga diakibatkan puntung rokok yang dibuang sembarangan ke semak kering, anak-anak bermain api di lahan kosong. Dan ada pula faktor alam karena kondisi saat ini di wilayah Indonesia terdampak oleh El Nino Moderat. Sehingga mudah terjadinya Karhutla
Tercatat suhu cuaca pernah hampir mencapai 40 derajat celsius di April 2024.
“Pernah tercatat mencapai 36 derajat Celsius (suhu cuaca),” ujarnya.
Eko Masudi bersyukur selama penanganan karhutla tidak ada anggotanya yang mengalami luka bakar maupun cidera. Karena personil BPBD Bontang menerapkan SOP sesuai prosedur.
“Sehingga meminimalisir resiko cidera pada personil di lapangan,” jelasnya.
Diakhir Eko Masudi menghimbau kepada masyarakat, dimohon bekerjasama menjaga Kota Bontang dari bencana karhutla.
Warga juga diminta tidak melakukan pembukaan lahan dengan cara dibakar maupun sampah yang tidak bisa dikendalikan nantinya dan membuang puntung rokok menyala pada lahan kosong yang ditumbuhi semak kering.
Serta lebih berhati hati dalam beraktifitas di Lahan Kering. Karena karhutla dapat berdampak pada kerusakan lingkungan seperti terjadinya polusi udara, mempengaruhi iklim makro di suatu daerah. Merusak lahan dan menghilangkan pasma nutfa endemik, bahkan dapat menyebabkan hilangnya sumber mata air di tempat tertentu.
“Apalagi di Kota Bontang, banyak lokasi yang terdapat pipa pipa gas, jika terjadi karhutla di atasnya, akan sangat membahayakan keselamatan masyarakat secara umum,” pungkasnya.