Soal Kelangkaan Gas Melon di Bontang, BW Menduga Banyak Yang Merasa Miskin

AksaraKaltim – Kelangkaan gas LPG 3 kilogram tidak jarang dikeluhkan warga di Kota Botang. Terebih bila mendekati hari-hari besar keagamaan.

Dari data yang diterima AksaraKaltim.id, per harinya kuota untuk Bontang sebanyak 4.932 tabung dalam kondisi normal.

Anggota Komisi II DPRD Bontang, Bakhtiar Wakkang mengatakan, sejatinya gas melon hanya diperuntukkan bagi warga miskin. Tapi dia menduga tidak jarang ada warga mampu turut menggunakan gas subsidi tersebut.

“Dugaan saya, banyak yang merasa miskin dan menggunakan gas itu (LPG 3Kg),” kata BW-sapaannya belum lama ini saat dikonfirmasi.

Menurutnya, meski pengawasan dari Pemkot Bontang juga sudah berjalan, agar gas melon bisa tepat sasaran. Tapi sejauh ini masih kurang maksimal. Disisi lain kesadaran masyarakat mampu juga diperlukan. Agar tidak menggunakan tabung gas subsidi, tapi beralih ke gas non subsidi.

“Misal ada yang pendapatannya diatas rata-rata, tapi lebih nyaman pakai yang 3 Kg karena ringan dan murah. Di sini masyarakat harus disadarkan,” ujarnya.

Terpisah dikonfirmasi, Kabag Perekonomian dan SDA Setkot Bontang Moch Arif Rochman menjelaskan, pengawasan rutin dilakukan saat mendekati hari besar keagamaan. Seperti memastikan apakah distribusi LPG 3 Kg di Bontang aman atau tidak.

“Sebelum IdulAdha kemarin pangkalan dan agen kami datangi untuk pastikan distribusi aman,” terangnya.

Arif menyampaikan, umumnya gas melon diperuntukkan bagi warga miskin. Karena LPG 3 Kg mendapatkan subsidi dari pemerintah. Tapi masih ada oknum-oknum warga yang terbilang mampu menggunakan gas tersebut.

Dari informasi yang dapat, ada beberapa tempat usaha seperti kafe maupun rumah makan yang menggunakan LPG 3 Kg. Namun hal ini sifatnya masih dugaan dan masih dilakukan penelusuran lebih lanjut. Bila terbukti mereka bakal mendatangi lokasi itu.

“Memang dari kami yang harus digencarkan lagi adalah sosialisasi, biar bisa tepat sasaran. Pernah ada kejadian orang marah-marah cari gas 3 Kg di salah satu pangkalan. Begitu ditanya ternyata kerja diperusahaan,” ucapnya. (Adv)