Tekan Angka Stunting, Wali Kota Neni Bakal Naikkan Insentif Kader Tiga Kali Lipat

AksaraKaltim – Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang dalam menekan angka stunting di wilayahnya, berencana menaikan insentif para kader Pembantu Pembina Keluarga Berencana (PPKBK) sebanyak tiga kali lipat.

Hal ini diungkapkan Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni saat Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis) Kader Keluarga Berencana (KB) dan Kampanye Perubahan Prilaku bagi Kader PPKBK dan Sub PPKBK se-Kota Bontang beberapa waktu lalu.

“Saya akan naikkan menjadi Rp1 juta,” ungkapnya.

Mantan Ketua DPRD Bontang ini menjelaskan angka stunting di Kota Taman yaitu sebesar 27,4 persen. Dengan begitu untuk menekan dan mencegah stunting, para kader diminta menjalankan program kerja Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bontang. Di antaranya tengok tetangga dan cek kesehatan gratis.

Bukan itu saja, program tengok tetangga para kader diminta untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Utamanya, sejak tiga bulan sebelum menikah para perempuan diminta untuk melakukan pemeriksaan kesehatan.

Hal ini untuk mengetahui lebih dini terkait kondisi tubuh calon ibu. Baik itu kecukupan gizi atau nutrisi dan tekanan darah.

“Saya berharap angka stunting di Bontang dapat turun dengan cepat hingga 18 persen, sebagai kontribusi kita dalam menciptakan Generasi Indonesia Emas 2045,” ungkap politikus Golkar ini.

Selain itu, para kader juga diminta untuk mendata ibu hamil di tingkat RT guna menekan angka stunting dan kematian ibu.

Serta meningkatkan kebersihan lingkungan di rumahnya masing-masing, dimulai dari membersihkan saluran air.

“Dengan demikian, data stunting akan menurun atau bahkan tidak ada,” tutupnya.

Print Friendly, PDF & Email