AksaraKaltim – Ketua Bapemperda DPRD Kutim Agusrinsyah Ridwan, terus mengembangkan kebijakan yang variatif dan inklusif. Dengan pendekatan yang menekankan pada sosialisasi peraturan daerah (perda) dan mendengarkan masukan dari masyarakat.
Agusrinsyah berkomitmen untuk menciptakan kebijakan yang tepat sasaran dan memberikan manfaat maksimal.
“Kita harus mensosialisasikan perda yang telah disahkan di mana pun, baik saat kunjungan ke desa maupun dalam kegiatan lainnya. Ketika berbicara soal pendidikan, kita harus menyampaikan perda terkait,” ungkapnya di Ruang Meranti Kantor Bupati Kutim, belum lama ini.
Sosialisasi perda ini, menurut Agusrinsyah, tidak memerlukan jadwal khusus. Setiap kesempatan kunjungan ke desa atau pertemuan dengan masyarakat bisa dimanfaatkan untuk menyampaikan informasi terkait perda. Lebih dari itu, sosialisasi ini juga menjadi momen penting untuk mendapatkan masukan dari masyarakat.
“Selain mensosialisasikan, kami juga mendapatkan masukan dari masyarakat tentang bagaimana penerapan perda di lapangan. Contohnya, kemarin di Sangkulirang, kita membahas tentang perstamaan gender yang terkait dengan perda ketenagakerjaan dan perda lainnya. Ini untuk memastikan keterlibatan laki-laki dan perempuan memiliki hak yang sama,” jelasnya.
Salah satu inisiatif penting yang diintegrasikan dengan perda lainnya adalah perpustakaan gender. Agusrinsyah menekankan bahwa keterlibatan laki-laki dan perempuan harus memiliki hak yang sama dalam setiap kebijakan dan program yang dibuat.
“Ini penting agar semua masyarakat Kutai Timur bisa merasakan manfaat dari kebijakan tersebut secara merata,” tegasnya.
Perjuangan Agusrinsyah dalam mendorong perpustamaan gender dan kebijakan inklusif lainnya mendapat dukungan luas dari masyarakat. Sosialisasi perda yang terus dilakukan dan keterlibatan aktif masyarakat diharapkan dapat meningkatkan efektivitas penerapan kebijakan serta mendorong partisipasi masyarakat dalam pembangunan daerah.
Suara masyarakat di setiap kebijakan yang baik adalah kebijakan yang mendengarkan aspirasi masyarakat. Agusrinsyah memahami betul pentingnya mendengar langsung kebutuhan dan harapan masyarakat.
“Dalam setiap kunjungan dan kegiatan, kami berupaya mendengar langsung kebutuhan dan harapan masyarakat. Dengan demikian, kebijakan yang kita buat bisa lebih tepat sasaran dan memberikan manfaat yang maksimal,” ujarnya.
Salah satu warga Sangkulirang, Siti, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas perhatian Agusrinsyah terhadap isu kesetaraan gender.
“Kami merasa didengar dan diperhatikan. Dengan adanya perda yang mendukung kesetaraan gender, kami para perempuan bisa lebih berperan dalam masyarakat,” katanya.
Agusrinsyah juga menyoroti pentingnya kolaborasi antara pemerintah daerah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan lainnya untuk pembangunan berkelanjutan. Dengan bekerja sama, berbagai tantangan dalam pembangunan dapat diatasi dengan lebih efektif dan cepat.
“Kolaborasi adalah kunci untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan. Dengan bergandengan tangan, kita bisa mencapai lebih banyak,” tambahnya.
Perjalanan politik Agusrinsyah di DPRD Kutim adalah bukti nyata dari komitmen dan dedikasinya terhadap kemajuan daerah dan kesejahteraan masyarakat. Dengan kebijakan variatif yang terus dikembangkan, Agusrinsyah berharap dapat membawa perubahan positif yang berkelanjutan bagi Kutai Timur.
Melalui sosialisasi perda yang intensif dan pendekatan yang inklusif, Agusrinsyah Ridwan optimis dapat menciptakan lingkungan yang lebih adil dan sejahtera bagi seluruh warga Kutai Timur.
“Kita harus terus bekerja keras dan mendengarkan masyarakat. Hanya dengan cara itu, kita bisa membuat kebijakan yang benar-benar bermanfaat bagi semua,” pungkasnya. (Adv)