Kerumunan Massa Kerap Hambat Proses Pemadaman, Sobirin Minta Disdamkartan Kutim Gencarkan Sosialisasi

AksaraKaltim – Fenomena kerumuman massa di lokasi kebakaran yang kerap kali menjadi penghambat kerja petugas pemadam kebakaran menyita perhatian Anggota DPRD Kutai Timur, Sobirin Bagus.

Sobirin mengaku menyayangkan sikap warga yang dinilai kurang peka terhadap dampak yang ditimbulkan akibat kerumunan massa di lokasi kebakaran. Untuk itu, Sobirin mengajak Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (Disdamkartan) Kutai Timur untuk lebih aktif dalam melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait mekanisme pemadaman kebakaran yang efektif.

BACA JUGA:  DPRD Kutim Bahas APBD 2025, Ini Komentar Faizal

“Perlu memberikan pemahaman kepada masyarakat. Supaya tidak ramai-ramai datang ke lokasi saat terjadi kebakaran. Karena ini sangat menghambat petugas dalam memadamkan api,” ujar Sobirin, Kamis (13/6/2024).

Dengan sosialisasi yang tepat, Sobirin berharap masyarakat lebih memahami pentingnya memberi ruang dan akses bagi petugas pemadam kebakaran, sehingga penanganan kebakaran dapat dilakukan dengan lebih efisien dan cepat.

Menurut Sobirin, kerumunan warga yang datang hanya untuk menonton justru menghalangi akses armada pemadam kebakaran. Terlebih kebakaran di Kota Sangatta kerap kali terjadi di kawasan padat penduduk, sehingga armada pemadam memerlukan akses yang lancar ke lokasi kejadian.

BACA JUGA:  Yuli Sa’pang Apresiasi Pemkab Kutim Raih Penghargaan Kota Layak Anak

“Kalau membantu memadamkan api ya tidak masalah. Tapi jika hanya menonton, buat apa,” lanjutnya.

Sobirin berharap ke depannya tidak ada lagi kerumunan warga saat terjadi kebakaran. Ia menekankan bahwa hal tersebut penting demi keselamatan nyawa dan harta benda korban. Selain itu, untuk membantu petugas pemadam kebakaran agar dapat bekerja lebih cepat dan efektif di lokasi kejadian.

BACA JUGA:  Prayunita Dorong Peningkatan Keterwakilan Perempuan dalam Politik

“Saya harap masyarakat bisa bekerja sama. Karena kasihan petugasnya, jika lambat dalam menangani kebakaran bisa saja menjadi sasaran kemarahan pemilik rumah, padahal mereka sudah berusaha maksimal,” tegas Sobirin. (Adv)