Soroti Pembangunan Pabrik AMDK, Asti Mazar Minta PDAM Prioritaskan Penyediaan Air Bersih

AksaraKaltim – Rencana PDAM Tirta Tuah Benua (TTB) mengembangkan sayap usahanya, dengan membangun pabrik pengolahan Air Minum Dalam Kemasan (AMDK), mendapat sorotan tajam dari Wakil Ketua DPRD Kutim, Asti Mazar Bulang yang mempertanyakan alasan pembangunan pabrik tersebut.

Menurut Asti, sebelum melakukan investasi seharusnya PDAM terlebih dahulu memastikan bahwa penyediaan layanan dasar seperti air bersih sudah terpenuhi dengan baik.

Sementara dalam pandangan Asti, jaringan distribusi air bersih di Kabupaten Kutim masih belum sepenuhnya terhubung, sehingga perlu mendapat perhatian lebih.

BACA JUGA:  Kerumunan Massa Kerap Hambat Proses Pemadaman, Sobirin Minta Disdamkartan Kutim Gencarkan Sosialisasi

“Masyarakat masih mengeluh karena belum semua daerah mendapatkan akses air bersih dari PDAM. Banyak yang masih bergantung pada sumur karena jaringan PDAM Tirta Tuah Benua belum sampai ke wilayah mereka,” jelas Asti belum lama ini.

Kendati demikian, Asti mengakui jika pihaknya belum melakukan koordinasi langsung dengan PDAM terkait investasi tersebut. Namun, Asti menilai jika PDAM seharusnya lebih transparan dan berkomunikasi dengan DPRD mengenai rencana investasinya.

BACA JUGA:  Ketua DPRD Joni Dorong Kolaborasi Budaya dan Pariwisata untuk Kemajuan Kutim

“Seharusnya mereka berkomunikasi dengan kita agar jelas prioritasnya,” katanya.

Diketahui, pengembangan bisnis PDAM TTB tersebut ditandai dengan Groundbreaking pembangunan pabrik di Jalan Papa Charlie, Kabo, Desa Swarga Bara, Kecamatan Sangatta Utara oleh Bupati Ardiansyah Sulaiman.

Proyek ini menelan investasi Rp7 Milyar dengan target awal produksi pertama kemasan air botol 330 milimeter, dengan produksi 100 dus per hari isi 24 botol per dus. Untuk kemasan gelas 200 milimeter juga 100 dus per hari isi 48 gelas per dus. (Adv)