AksaraKaltim – Bontang dikenal sebagai salah satu daerah di Kaltim yang memiliki keindahan laut. Salah satunya adalah Pulau Beras Basah.
Namun dari segi fasilitas hingga saat ini belum memadai di kawasan destinasi wisata. Sehingga penarikan retribusi masuk pun belum bisa dilakukan hingga saat ini.
“Fasilitas dulu yang utama harus ada baru bicara retribusi dan efeknya ke PAD. Saat fasilitas memadai maka pengunjung semangat untuk kembali,” sebut Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam.
Kata dia, selain pariwisata, Bontang juga dikenal kota industri dan jasa. Harusnya pemerintah bisa menggali berbagai sektor retribusi. Sehingga berimbas pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD). Tidak lagi bergantung kepada dana kiriman dari pemerintah pusat.
“Harusnya PAD Bontang bisa kuat (jika retribuisi gali maksimal). Selain jasa, industri cukup banyak di sini,” kata dia.
Sementara, Kepala Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Bontang, Syahruddin, mengklaim PAD Bontang dari sektor pajak daerah melampaui target pada 2024 silam. Capaian yang diraih berada di kalkulasi 100,87 persen.
“Target senilai Rp148 miliar dan realisasi pendapatan sebesar Rp149,9 miliar. Artinya lebih dari dari target sejumlah Rp1,198 miliar,” paparnya.
Adapun pada 2023, realisasi Pendapatan Daerah berada di angka Rp2,448 miliar, dengan realisasi PAD berjumlah Rp264 miliar, sehingga proporsi PAD terhadap pendapatan daerah hanya mencapai 10,8 persen.