AksaraKaltim – Makan sahur menjadi salah satu kebiasaan yang dilakukan saat puasa di bulan Ramadan. Selain karena disunahkan, sahur penting supaya kita memiliki energi untuk tetap tahan tidak makan hingga waktu magrib.
Namun, apakah kamu tahu kalau sunah di waktu sahur bukan hanya makan dan minum?
Sebagian dari kita mungkin hanya mengetahui makan sebagai sunah saat sahur. Padahal, ada amalan-amalan di waktu sahur lain yang kerap terlupakan oleh banyak orang.
Dilansir berbagai sumber, berikut daftar macam-macam amalan sunah saat waktu sahur yang bisa menambah pahala.
1. Makan dan Minum saat Sahur
Amalan sunah saat waktu sahur pertama adalah makan dan minum. Kegiatan ini memang bukanlah sesuatu yang wajib maupun syarah sah puasa. Kendati demikian, hadis Rasulullah menyebutkan bahwa terdapat keberkahan dalam makanan sahur.
Dari Anas bin Malik Ra, Rasulullah SAW pernah bersabda, “Makan sahurlah karena sesungguhnya pada sahur itu terdapat berkah.” (HR. Bukhari no. 1923)
Imam Nawawi mengatakan bahwa maksud keberkahan di dalam makan sahur salah satunya adalah mampu menguatkan kita ketika menjalankan ibadah puasa seharian.
Di samping itu, makan ketika sahur juga menjadi pembeda antara puasa kaum muslimin dengan para ahli kitab (Yahudi dan Nasrani). Perlu detikers ketahui, umat Yahudi dan Nasrani juga melaksanakan puasa, tetapi mereka sudah tidak diperbolehkan makan, minum, maupun berhubungan badan setelah tidur.
Maka dari itu, makan dan minum di waktu sahur juga sekaligus menjadi pembeda puasa umat Islam dari para ahli kitab. Dari Amr bin ‘Ash RA, Nabi SAW bersabda,
“Pembeda antara puasa kita dengan puasanya ahli kitab adalah makan sahur.” (HR. Muslim no. 1096)
Dengan banyaknya keutamaan tersebut, para ulama pun sepakat menghukumi sahur sebagai sunnah muakkad atau sesuatu yang sangat dianjurkan.
2. Sunah Mengakhirkan Makan Sahur
Bukan hanya sekadar makan dan minum, umat Islam juga disunahkan untuk mengakhirkan sahur di penghujung waktu. Ini seperti yang telah dicontohkan oleh Rasulullah, terekam dalam hadis Anas bin Malik.
“Dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu bahwasanya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan Zaid bin Tsabit radhiyallahu ‘anhu pernah makan sahur. Ketika keduanya selesai dari makan sahur, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berdiri untuk salat, lalu beliau mengerjakan salat. Kami bertanya pada Anas tentang berapa lama antara selesainya makan sahur mereka berdua dan waktu melaksanakan salat Subuh. Anas menjawab, ‘Yaitu sekitar seseorang membaca 50 ayat (Al-Qur’an).‘” (HR. Bukhari no. 1134 dan Muslim no. 1097).
Dilansir Rumaysho, Al-Qurthubi menjelaskan, sahur Nabi berdasarkan hadis di atas telah selesai sebelum azan subuh. Imam Nawawi lantas mengatakan, dalil tersebut menunjukkan bahwa termasuk sunah makan dan minum di akhir sahur atau mendekati waktu subuh.
Jadi, jangan khawatir apabila detikers baru sahur mulai mendekati waktu subuh. Namun, pastikan kamu sudah selesai makan dan minum sebelum azan subuh berkumandang, ya!
3. Memperbanyak Istigfar
Waktu sahur bukanlah sekadar untuk makan dan minum sebagai persiapan puasa sehari penuh. Orang-orang terdahulu banyak yang memanfaatkan waktu ini untuk beristigfar atau memohon ampun kepada Allah SWT. Mengapa begitu?
Sahur sendiri biasanya jatuh pada sepertiga malam terakhir. Nah, sepertiga malam terakhir sendiri merupakan waktu spesial di mana Allah turun ke langit dunia untuk mengampuni para hamba yang memohon ampun kepada-Nya.
Dari Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda, “Pada setiap malam, Allah Ta’ala turun ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam terakhir. Allah berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku, akan Aku kabulkan. Siapa yang meminta kepada-Ku, akan Aku beri, dan siapa yang memohon ampunan kepada-Ku, akan Aku ampuni.” (HR. Bukhari 1145 dan Muslim 758).
Dari Konsultasi Syariah, Imam Nawawi menerangkan, dalil tersebut menjadi petunjuk bahwa akhir sepertiga malam (dalam hal ini waktu sahur) sangat afdal untuk diisi dengan istigfar dan ibadah lainnya.
Di samping hadis dari Abu Hurairah tadi, Surah Ali ‘Imran ayat 17 juga menjadi dalil keutamaan istigfar kepada Allah di waktu sahur.
“(Yaitu) orang-orang yang sabar, yang benar, yang tetap taat, yang menafkahkan hartanya (di jalan Allah), dan yang memohon ampun di waktu sahur.” (QS. Ali ‘Imran, [3]:17)
4. Memperbanyak Doa kepada Allah SWT
Selain beristigfar, kaum muslimin juga sangat dianjurkan untuk banyak-banyak memanjatkan doa kepada Allah SWT. Pasalnya, doa di waktu sahur termasuk mustajab atau cepat dikabulkan.
Hal tersebut seperti yang diterangkan dalam hadis dari Abu Hurairah di bagian sebelumnya, yakni Allah turun ke langit dunia dan akan mengabulkan doa setiap hamba yang berdoa kepada-Nya.
Dilansir Rumaysho, Ibnu Hajar menjelaskan, hadis tersebut menunjukkan betapa mudahnya doa seorang hamba dikabulkan apabila ia memanjatkan doanya di waktu sahur.
5. Membaca Ayat-Ayat Al-Qur’an
Amalan sunah saat sahur yang tak kalah penting adalah membaca Al-Qur’an. Para sahabat dahulu biasanya memanfaatkan waktu sahur untuk membaca kitab suci tersebut.
Di samping itu, Allah pun mengatakan dalam Surah Al-Muzzammil ayat 6 bahwa malam hari sejatinya merupakan waktu yang paling tepat untuk membaca Al-Qur’an.
“Sesungguhnya bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyuk) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS. Al-Muzzaammil, [73]:6)
Itu tadi lima amalan-amalan sunah saat sahur yang bisa menambah pahala. Semoga bermanfaat.