AksaraKaltim – Arfian Arsyad anak keempat dari delapan bersaudara ini harus menempuh perjalanan panjang sebelum takdir membawanya untuk menduduki kursi di DPRD Bontang. akhirnya bisaLahir pada 5 Januari 1974 di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Lahir di Makassar, Sulawesi Selatan pada 5 Januari 1975, Arfian muda sudah mulai tertarik pada dunia bisnis. Ia mulai mencoba berkecimpung di dunia tersebut sejak duduk di bangku SMA.
Usaha pertama yang dirintis Arfian adalah percetakan dengan beberapa karyawan. Bakat pengusaha dirinya menurun dari sang ayah, yang merupakan salah satu pengusaha di bidang konstruksi dan kayu di wilayah Makassar dan Kendari, Sulsel. Bahkan usaha orang tuanya sempat ekspansi hingga ke luar negeri hingga tahun 2021.
“Lingkungan keluarga saya memang pengusaha,” katanya ditemui di ruang kerjanya di Komisi A DPRD Bontang, Selasa (16/7/2025).
Menjadi anak seorang pengusaha tidak membuat Arfian berpangku tangan. Setelah lulus mengenyam pendidikan di bangku SMA pada tahun 1993, setahun kemudian dia memutuskan merantau dan mengadu nasib ke Kalimantan Timur (Kaltim).
“Pertama merantau saya ke Balikpapan pada 1994, tapi hanya setahun setelah itu kembali ke Makassar,” kenangnya.
Pada 2010 Arfian menekuni usaha baru, yakni di bidang konstruksi di Makassar. Namun, pada 2014, yang disebut menjadi titik kelam hidupnya, Arfian harus rela kehilangan semua usaha yang sudah dibangunnya usai ditipu rekan bisnisnya asal Malaysia. Tak tanggung, kerugian yang harus dia tanggung mencapai miliaran rupiah.
“2014 saya ditipu orang Malaysia Rp4 miliar. Aset saya saat itu habis menutupi kerugian, hanya tersisa rumah satu tipe sederhana kala itu,” kisahnya.
Kembali Merantau
Setelah musibah yang dialami, Arfian memutuskan kembali ke Balikpapan pada 2015. Namun, keberuntungan masih belum berpihak dan dia memutuskan kembali pulang ke kampung halaman.
Tahun 2016, ayah dari lima anak itu memutuskan mengadu nasib ke Kota Metropolitan Jakarta. Mulai dari bekerja membuka toko servis handphone hingga melakoni usaha lain. Selama dua tahun merintis usaha, lagi-lagi Arfian kembali dimanfaatkan dan ditipu rekannya.
“Saya kembali tertipu sama teman saya orang Jakarta,” paparnya.
Pertama ke Bontang
Sekitar tahun 2018, Arfian mendapatkan sebuah tawaran pekerjaan proyek di Bonyang dari salah satu rekannya. Merasa tertarik, ia pun langsung mengambil tawaran tersebut. Sayang, semangat yang semula bergejolak harus meredup dalam sesaat.
Sesampainya di Bontang, bukannya pekerjaan dengan keuntungan besar yang diperoleh. Arfian justru dihadapkan pada situasi rekannya yang ternyata harus berurusan dengan polisi, karena kasus penipuan yang tidak Arfian ketahui.
“Setelah itu saya pilih balik ke Jakarta memulai bisnis online, sampai minta sama keluarga ongkos pulang. Karena semuanya waktu itu ditanggung teman saya,” ingatnya.
Tahun 2019 silam merupakan titik balik kehidupan Arfian. Melalui salah satu akun media sosial dia berkenalan dengan salah satu pengusaha Bontang, yakni Muhammad Aswar.
Keduanya pun sepakat menjalankan bisnis dalam bidang pelatihan. Salah satu program pemerintah nasional yang pernah dia kelola, yakni program Pra Kerja saat Covid-19 melanda Indonesia.
Diketahui, Muhammad Aswar merupakan salah satu anggota DPRD Bontang terpilih pada Pileg 2024 lalum. Arfian kala itu juga maju di pemilihan anggota DPRD.
Namun Aswar memilih menjadi Calon Wakil Wali Kota saat Pilkada Bontang, sehingga mengharuskan dirinya untuk mundur. Arfian yang sebelumnya berhasil meraup 750 suara di Pileg Bontang 2024 pun naik menggantikan Aswar dengan skema Pengganti Paruh Waktu (PAW).
“Alhamdulillah, bisa berada di titik ini sekarang,” tutupnya. (Adv)