AksaraKaltim – Sebanyak 29 ribu pelajar Kota Bontang menerima Kartu Bontang Pintar.
Kartu Bontang Pintar nantinya bisa dipergunakan untuk membeli kebutuhan pendidikan bagi pelajar. Seperti Lembar Kerja Siswa (LKS), kegiatan praktikum, serta keperluan belajar lain, yang tidak masuk dalam daftar penggunaan dana Aloksi Bantuan Sekolah (BOS). Program ini ditargetkan mulai berjalan pada tahun 2026.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang, Abdu Safa Muha program ini direncanakan menyasar seluruh peserta didik dari jenjang TK, PAUD, SD, hingga SMP yang menjadi kewenangan mereka di daerah.
“Estimasi anggaran sekitar Rp29 miliar. Kalau satu anak Rp1 juta dikali 29 ribu, sesuai data pelajar yang ada,” terangnya saat ditemui di SMPN 7 Bontang, Kamis (30/10/2025).
Kata Safa Muha, memperkirakan pelaksanaan program Kartu Bontang Pintar yang menjadi leading sektor adalah Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah (Setda) Bontang, mengingat sifatnya sebagai bantuan soasial dalam bentuk pendanaan.
“Disdik berperan dalam penyediaan data penerima dan menyusun kebutuhan yang bisa dibiayai dari dana tersebut, sementara pelaksanaannya kemungkinan dilakukan oleh Kesra,” pungkasnya.
Ketua DPRD Kota Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam menyebut program Kartu Bontang Pintar sebagai salah satu solusi konkrit untuk mengatasi berbagai persoalan yang terus berulang di sekolah. Seperti, pembelian seragam sekolah, Lembar Kerja Siswa (LKS) dan hal lainnya.
Dana subsidi tersebut rencananya tidak diberikan dalam bentuk uang tunai namun dengan voucher agar pemanfaatannya tepat sasaran.
“Nanti konsepnya berupa voucher, sehingga benar-benar dimanfaatkan untuk urusan pendidikan siswa,” ujarnya saat diwawancarai usai kunjungan lapangan Di SDN 008 Bontang Utara.

 
									 
                    




