Cegah Dampak Negatif Gawai, Disdikbud Bontang Perkuat Edukasi Parenting Lewat PAUD

Ilustrasi pembelajaran di sekolah PAUD Bontang. (Konten AI).

AksaraKaltim – Menyikapi tak terbantahkannya kemajuan era digital, Disdikbud Bontang kini menjadikan Satuan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) sebagai ujung tombak dalam memberikan edukasi parenting.

Untuk diketahui, parenting adalah proses mengasuh, membimbing, dan merawat anak sejak lahir hingga dewasa, meliputi aspek fisik, emosional, sosial, dan intelektual. Untuk mendukung perkembangan anak dengan membentuk karakter, menanamkan nilai-nilai positif. Dengan pendekatan yang baik akan memengaruhi perkembangan anak dalam akademik, kesehatan mental, hingga kehidupan sosialnya.

Penguatan ini bertujuan membantu orang tua mengimbangi perkembangan zaman dan menerapkan pola asuh yang efektif, terutama dalam mengatur kapan anak boleh dan tidak boleh menggunakan handphone.

Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan PAUD dan Pendidikan Non Formal (PNF) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Bontang, Yuti Nurhayati mengatakan dari Disdikbud sendiri penguatan lebih kepada satuan pendidikan PAUD. Seperti, kepala sekolah dan tenaga pengajar di sekolah PAUD.

BACA JUGA:  Disdikbud Bangga, Pelajar Pesisir Bontang Mampu Bersaing dan Berprestasi di Bidang Olahraga

Kemudian, dari sekolah memberikan edukasi ke orang tua atau yang disebut dengan parenting.

“Disdik lebih kepada penguatan ke satuan pendidikannya. Tapi sayangnya kadang orang tua kalau diundang enggak hadir (sosialisasi parenting di sekolah),” terangnya.

Yuti-sapaannya, tidak menampik dengan perkembangan era digital saat ini tak bisa terbantahkan. Dampak yang ditimbulkan tentu memiliki baik dan buruk. Salah satu hal negatif yang ditimbulkan adalah banyaknya konten-konten di sosial media yang tidak layak dilihat anak.

BACA JUGA:  Gedung RKB SMPN 2 Bontang Ramah Disabilitas, Pengerjaan Ditarget Rampung Desember

Oleh karena itu, menurutnya penggunaan Hp kepada anak-anak harus dibarengi dengan pengawasan langsung dari orang tua. Anak juga harus dibatasi dan diterapkan aturan dalam penggunaan gawai, tidak serta merta diperbolehkan begitu saja.

“Tinggal bagaimana sebagai tua mengimbangi perkembangan zaman. Kapan anak diperbolehkan menggunakan gawai. Jadi harus ada waktu yang ditentukan dan dibatasi dengan aturan. Misal hari libur (boleh main Hp) dan diawasi agar anak tidak membuka tontonan yang tidak sesuai dengan usianya,” terangnya

BACA JUGA:  Disdikbud Bontang Apresiasi Sekolah Sigap Laporkan Kasus Dugaan Pemerkosaan

“Jangan sampai begitu anak nangis di kasih hp, sehingga mudah tantrum. Yang jadi masalah adalah orang tua yang tidak mau repot, anak nangis di kasih, ini yang bahaya buat perkembangan anak, sambungnya. (Adv)

pola jam hoki mahjong black scatter surabaya raih 688 juta

gates of olympus 1000 meledak 912 juta pemain medan

scatter wild emas 7 kali beruntun pemain bali 555 juta

gold bonanza ngamuk 10 putaran semarang raup 701 juta

trik putaran ganjil mahjong black scatter yogyakarta 599 juta

pola gelap olympus 1000 kakek merah palembang 834 juta

25 spin gold bonanza scatter bombardir makassar 645 juta

mahjong black scatter mode sultan menang 750 juta malang

scatter emas turun terus bandung barat dapat 489 juta

gates of olympus 1000 petir merah strategi lampung 950 juta

tracon 200juta scatter hitam mahjong

pola tracon mahjong2 maxwin

tracon rekor scatter hujan

trik tracon auto cuan mahjong3

pola scatter wild tracon jam hoki

tracon analisis scatter hitam hoki

anti rungkad tracon mahjong basah

tantangan tracon 1juta lipatganda

scatter wild vs hitam tracon eksperimen

strategi tracon kemenangan konsisten

dina pegbinangkab scatter hitam koi gate 500 juta

rian pegbinangkab pola maxwin starlight princess x500

siska pegbinangkab rekor scatter hujan emas

bima pegbinangkab trik jackpot gates of olympus

dewi pegbinangkab pola scatter wild jam gacor