Dianggarkan Rp250 Miliar, Sekolah Rakyat di Bontang Diupayakan Dibangun Tahun Ini

AksaraKaltim – Sekolah Rakyat (SR) bakal dibangun di Bontang dengan nilai mencapai Rp250 miliar.

Selain ruang kelas, berbagai fasilitas lain juga akan dibangun di atas lahan seluas kurang lebih delapan hektar. Mulai dari lapangan bola standar FIFA, lapangan voli asrama murid, tempat ibadah lima agama dan fasilitas lainnya.

Adapun satuan Pendidikan yanga ada di SR mulai dari tingkat SD hingga SMA.

Wakil Wali Kota Bontang, Agus Haris menyatakan untuk pematangan lahan tempat berdirinya SR menjadi ranah Pemkot Bontang. Hal itu dianggap AH-sapaannya bukan suatu permasalahan.

BACA JUGA:  Fasilitas Belum Siap, Peluncuran Sekolah Rakyat di Samarinda Ditunda

Pematangan lahan ditarget mulai dilaksanakan pada APBD perubahan 2025 mendatang. Setelah itu proses pembangunan fisik diupayakan akan dimulai tahun ini juga.

“Harus cepat, kalau menunggu tahun depan ya lambat. Dari kementerian mulai membangun kalau lahan sudah siap. Kami minta fisiknya tahun ini juga (pembangunan SR),” kata dia.

Menurut AH, untuk nominal pematangan lahan belum diketahui nilai anggaran yang diperlukan. Sementara ini masih dilakukan perhitungan oleh Dinas Pekerja Umum dan Penataan Tata Ruang Kota (PUPRK).

BACA JUGA:  Fasilitas Belum Siap, Peluncuran Sekolah Rakyat di Samarinda Ditunda

“Belum tahu masih dihitung,” sebutnya.

Satuan Kerja (Satker) Kementerian PUPR Wilayah Kaltim, Fakhroni mengatakan untuk pagu anggaran pembangunan SR kurang lebih sama dengan daerah lainnya, berkisar Rp200 miliar-Rp250 miliar dengan fasilitas lengkap.

“Paket lengkap, yang jelas paling penting itu asramanya (boarding school) dan fasilitas lainnya,” paparnya.

Lanjutnya, untuk cakupan bangunan sekolah dengan luas sekitar 2,6 hektar. Sisa lahan lainnya untuk berbagai fasilitas penunjang yang dijelaskan di atas.

BACA JUGA:  Fasilitas Belum Siap, Peluncuran Sekolah Rakyat di Samarinda Ditunda

“Minimal lahan itu 5 hektar. Kalau lebih dari 8 hektar, boleh kalau mau ditambah (luasan lahan),” diakhirinya.