AksaraKaltim – Anggota Komisi B DPRD Bontang, Faisal mengeluhkan distribusi air PDAM Tirta Taman yang hanya mengalir saat tengah malam. Kondisi ini menurutnya sudah berlangsung selama hampir 10 hari.
“Airnya ngalir di tengah malam, saat lelap tidur. Besok-besok (kalau) pembayaran air membengkak, seratus persen saya tidak akan bayar,” keluh Faisal saat menghadiri Rapat Paripurna Pengambilan Keputusan Raperda Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD 2024, Senin (23/6) malam, di Pendopo Rumah Jabatan Wali Kota.
Tidak hanya itu, ia juga geram lantaran ketika pagi hari, aktivitas sang istri yang ingin mencuci harus tertunda karena matinya air.
“Tengah malam tumpah-tumpah, Subuh baru bangun, saya matikan. Selesai sholat Subuh, eh mati lagi. Istri mau mencuci, mengomel, tidak ada air,” ujarnya.
Mendengar keluhan tersebut, Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni meminta Direktur Perumda Tirta Taman, Suramin untuk memperbaiki kinerjanya agar kualitas air tidak merugikan masyarakat.
Neni juga mengungkapkan adanya rencana pemanfaatan air bekas tambang PT Indominco untuk memenuhi kebutuhan air bersih masyarakat Bontang.
“Kalau void Indominco insya Allah memenuhi kebutuhan, karena itu 200 liter per detik. 150 liter per detik bisa dinikmati untuk masyarakat Bontang, sedangkan 50 liter per detik untuk saudara kita, tetangga kita, Kutai Kartanegara,” tandasnya. (Adv)