Merek Beras Premium Diduga Oplosan Masih Beredar di Bontang

AksaraKaltim – Merek beras premium yang diduga oplosan terpantau masih beredar luas di Bontang, Kamis (17/7/2025).

Merek beras yang beredar tersebut diketahui merupakan produk salah satu dari empat produsen besar yang tengah disorot dalam kasus dugaan pengoplosan.

Diketahui, Bareskrim Polri sempat memeriksa empat perusahaan distributor dan produsen beras, yang diduga melanggar standar kualitas dan takaran dalam produk kemasan premium yang mereka edarkan, Kamis (10/7/2025).

Keempat produsen yang diperiksa adalah Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group). Perusahaan ini dikenal memproduksi berbagai merek beras populer yang beredar luas di ritel-ritel besar.

Pantauan Aksarakaltim.id, merek beras yang masih beredar luas di pasaran adalah Fortune dan Sania. Keduanya merupakan beras yang diproduksi oleh Wilmar Group.

BACA JUGA:  Dalami Dugaan Beras Oplosan, 21 Merek yang Beredar di Kaltim Diselidiki

Di wilayah Tanjung Laut Indah produk beras dengan merek tersebut masih banyak dijumpai di sejumlah toko. Kebanyakan, kedua merek tersebut dijual dalam kemasan 10 dan 25 kilogram.

“Masih dijual ini, banyak yang beli” kata salah satu pedagang.

Merek serupa juga ditemui di wilayah lain di Bontang. Kedua merek beras premium yang diduga oplosan itu terpantau dijual di sebuah minimarket.

“Dari atasan belum ada perintah penarikan, makanya masih saya pajang,” ungkap salah satu karyawan minimarket yang enggan disebut namanya.

Kendati demikian, ia mengaku jika pembelian terhadap kedua merek beras tersebut mengalami penurunan. Hal ini imbas dari maraknya pemberitaan soal dugaan beras oplosan yang terjadi belakangan ini.

BACA JUGA:  Wawali Bontang Larang Penjualan Beras Diduga Oplosan, Meski Stok Lama

“Sekarang sepi (pembeli), pada beralih ke merek lain,” sebutnya.

Selain kedua merek tersebut, produk beras premium yang diduga oplosan lainnya adalah Alfamidi Setra Pulen. Namun, berdasarkan pantauan Aksarakaltim.id, beras merek tersebut sudah tidak ditemukan digerai resminya yang berada di wilayah Awang Long, Bontang Baru.

“Sudah kosong sejak kemarin,” kata salah satu pekerja Alfamidi.

Aksarakaltim.id, telah berupaya meminta konfirmasi dari Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Perindustrian, dan Perdagangan (DKUMPP) Bontang terkait temuan ini. Namun, hingga berita ini terbit upaya tersebut belum mendapatkan respons.

Polemik praktik beras oplosan bermula dari investigasi di Kementerian Pertanian (Kementan). Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran menyatakan ada sebanyak 212 merek beras yang terbukti melanggar dan telah diserahkan ke Polri dan Kejaksaan Agung.

BACA JUGA:  Dua Merek Beras Diduga Oplosan Masih Dijual di Bontang, Disebut Stok Lama

Amran mengungkapkan modus pengoplosan beras dilakukan dengan cara menukar beras premium dengan beras biasa, kemudian diganti bungkusnya. Lalu, harganya dibuat naik, namun kualitasnya tidak.

“Kalau diibaratkan, ini seperti membeli emas 24 karat namun yang diterima ternyata hanya emas 18 karat,” ujar Amran kepada wartawan di Kantor Pusat Kementan, Jakarta, Senin (7/7/2025).

(Manda Wulandari)