Program 100 Hari Neni-Agus Haris, Bontang Berhasil Zero Miskin Ekstrem

AksaraKaltim – Pemkot Bontang berhasil mengentaskan miskin ekstrem. Sebagaimana janji politik Neni Moerniaeni dan Agus Haris dalam program 100 hari kerjanya.

Penanganan miskin ekstrem dimulai sejak 2024, angka warga miskin ekstrem mencapai 387 Kepala Keluarga dari 1.647 jiwa. Pada pertengahan 2024 ditekan mencapai 42 Kepala Keluarga dengan total 149 jiwa. Masuk di 2025 pada masa Neni Moernaeni langsung terjun untuk intervensi dengan kembali mendata ulang warga miskin ekstrem.

Pada Februari 2025 lalu berhasil ditekan menjadi 30 Kepala Keluarga dengan total 106 jiwa. Masuk di April 2025 hanya tersisa 5 Kepala Keluarga dari 21 jiwa.

BACA JUGA:  Kaltim Bakal Jadi Provinsi Pertama di Indonesia Bebas Kemiskinan Ekstrem 2024

Kepala Dinas Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat Toetoek Pribadi Ekowati mengatakan, zero kemiskinan ini dikerjakan secara tim.

Penanganan kemiskinan ini juga atas dasar target dari 100 hari kerja Wali Kota Neni dan wakilnya Agus Haris. Proses penurunan angka kemiskinan ekstrem dilakukan dengan melakukan validasi tingkat RT. Serta berkoordinasi dengan mitra.

Serta memantau progres untuk program jangka panjang. Tujuannya agar tidak ada lagi muncul data kepala keluarga baru yang masuk kategori miskin ekstrem.

BACA JUGA:  Target Zero Kemiskinan Ekstrem di Bontang, Prioritas Pertama Neni-Agus

“Ada lembaga yang bantu dengan rutin KK miskin ekstrem. Terdapat juga yang membantu bantuan modal usaha. Kemudian Pemkot juga dalam hal ini menggunakan kebijakan dalam intervensinya,” ucap Toetoek.

Wali Kota Bontang Neni Moerniaeni bersyukur dengan kondisi ini. Pada awal pemerintahan ia pun langsung turun lapangan melakukan pendataan dan sudah beberapa dilakukan intervensi.

BACA JUGA:  Target Zero Kemiskinan Ekstrem di Bontang, Prioritas Pertama Neni-Agus

“Bersyukur bisa menjalankan program asta cita. Sejatinya pemerintah pusat ingin menuntaskan kemiskinan ekstrem pada 2045,” terang Neni.

Selanjutnya untuk mencegah terjadinya potensi miskin ekstrem baru pemkot akan menggandeng beberapa pihak. Mencakup dengan perusahaan dan lembaga amal zakat untuk memberikan bantuan permodalan dan pelatihan.