AksaraKaltim – Penerapan konsep inklusi dalam pendidikan di Benuo Taka, Penajam Paser Utara, kini menjadi sorotan utama Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) PPU.
Anggota DPRD PPU, Syahrudin M Noor, menekankan bahwa inklusivitas dalam pendidikan merupakan kunci untuk menciptakan masyarakat yang lebih adil dan terbuka terhadap individu dari berbagai latar belakang, termasuk mereka yang memiliki kebutuhan khusus.
Syahrudin menegaskan bahwa di era modern seperti sekarang, diskriminasi terhadap individu dengan disabilitas sudah tidak relevan lagi.
“Individu dengan kebutuhan khusus, seperti tunarungu dan lainnya, dapat berbaur dengan masyarakat secara harmonis,” jelasnya.
Menurutnya, keberadaan Sekolah Luar Biasa (SLB) seringkali mengisolasi individu dari masyarakat umum. Oleh karena itu, sekolah inklusi dinilai sebagai solusi yang lebih baik karena memungkinkan individu dengan disabilitas berinteraksi dan beradaptasi dalam lingkungan sosial yang lebih luas.
Syahrudin juga menambahkan bahwa pendekatan inklusi harus disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing individu.
“Meskipun mungkin ada proses transisi di awal, namun dengan beradaptasi di sekolah inklusi, saya yakin tidak akan ada intimidasi yang terjadi karena mereka sudah beradaptasi dengan baik” tegasnya.
Tak hanya dalam pendidikan formal, Syahrudin menekankan pentingnya inklusivitas diterapkan secara luas di seluruh masyarakat.
Menurutnya, dengan semakin banyaknya masyarakat yang memahami dan menerapkan konsep inklusi, PPU dapat menjadi pionir dalam menciptakan lingkungan yang lebih sadar dan menerima individu tanpa memandang keterbatasan mereka.
Dengan memperkuat pendidikan inklusif, Penajam Paser Utara diharapkan mampu menjadi contoh bagi daerah lain dalam mempromosikan kesetaraan dan penerimaan di tengah masyarakat.
Syahrudin menyatakan dukungannya terhadap inisiatif ini, seraya menekankan pentingnya dorongan bagi individu dengan disabilitas untuk dapat beradaptasi dengan lingkungannya.
“Saya mendukung inisiatif positif seperti ini, karena individu dengan disabilitas juga harus didorong untuk beradaptasi dengan lingkungannya,” pungkasnya. (Adv)