AksaraKaltim – Pemkot Bontang berencana membeli bus listrik. Tapi, belum diketahui pasti berapa jumlahnya. Realisasi rencana tersebut akan dilakukan pada APBD perubahan 2023 mendatang.
Wali Kota Bontang, Basri Rase mengatakan jika pembelian bus listrik tersebut mengikuti instruksi Presiden RI, Jokowi. Di mana kendaraan pemerintah harus menggunakan kendaraan listrik.
Hal itu diatur dalam Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2022 tentang Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Listrik (Battery Electic Vehicle) sebagai Kendaraan Dinas Operasional dan/atau Kenadaraan Perorangan Dinas Instansi Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah.
“Belum tahu ini beli satu atau dua. Masih mau dirapatkan,” terangnya saat berbincang dengan awak media di Rujab Wali Kota, Jumat (30/6/2023).
Kata Basri, di sisi lain bus milik pemerintah saat ini sudah banyak yang rusak. Sehingga ketika ada tamu pemerintahan Pemkot Bontang selalu meminjma bus milik salah satu perusahaan yang ada di Bontang.
Tentunya hal ini juga menyangkut keselamatan. Nantinya penggunaan bus tersebut hanya untuk di dalam kota. Dengan menggunakan bus listrik diyakini akan mengurangi beban operasional pemerintah.
“Menyangkut keselamatan juga. Jalurnya hanya kota dan Bontang Lestari saja. Selama ini kan kalau ada tamu Pemkot Bontang selalu pinjam,” ucapnya.
Dari informasi yang dihimpun, PT Mobil Anak Bangsa (MAB) menjadi salah satu peserta Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 dan membawa bus besar dengan panjang 12 meter yang punya lantai tinggi atau high floor.
Soal model, MD12-E NF punya kapasitas baterai LiFePo 315,85 kWh, disalurkan ke motor listrik MD100ST+ bertenaga 130 kW atau 174,3 TK (rated) sampai 240 kW atau 321,8 TK (peak) dan torsi 680 Nm (rated) sampai 2.500 Nm (peak).
Hasilnya, bus besar dengan lantai tinggi tersebut diklaim bisa menempuh 250 km dari baterai penuh. Kemudian ketika baterai diisi dari 10 persen sampai 100 persen, cukup dicas selama kurang lebih tiga jam.
Untuk harganya, PT MAB membanderol bus perkotaan dengan panjang 12 meter itu Rp5,3 miliar. (Adv)