AksaraKaltim – Nilai ekspor Kalimantan Timur (Kaltim) pada September 2025 mengalami penurunan cukup tajam. Dari catatan Badan Pusat Statistik (BPS) Kaltim terbaru, ekspor turun 8,23 persen dibandingkan Agustus 2025, dari USD1.828,97 juta menjadi USD1.678,36 juta.
Kepala BPS Kaltim Yusniar Juliana mengatakan, penurunan nilai ekspor disebabkan karena turunnya nilai ekspor migas dan nonmigas. “Nilai ekspor migas dan nonmigas masing-masing turun 16,37 persen dan 7,37 persen,” jelasnya melansir Kaltimpost.id.
Pada September 2025, nilai ekspor migas tercatat USD146,11 juta, lebih rendah dibandingkan dengan Agustus 2025 yang mencapai USD174,72 juta. Sementara itu, ekspor nonmigas menurun dari USD1.654,25 juta menjadi USD1.532,25 juta.
Yusniar memaparkan, penurunan nilai ekspor migas disebabkan oleh turunnya nilai ekspor hasil minyak maupun gas. “Nilai ekspor hasil minyak turun 0,07 persen dari sebesar USD 30,55 juta pada Agustus 2025 menjadi USD 30,53 juta pada September 2025. Sementara, nilai ekspor gas turun sebesar 19,83 persen dari sebesar USD 144,17 juta menjadi sebesar USD 115,58 juta,” terangnya.
Berdasarkan data BPS, nilai ekspor migas September 2025 berkontribusi 9,58 persen terhadap total ekspor Kaltim, sedangkan ekspor nonmigas mendominasi dengan porsi 90,42 persen.
Meski secara bulanan menurun, ekspor Kaltim secara tahunan menunjukkan kenaikan. Jika dibandingkan dengan September 2024, nilai ekspor naik 2,78 persen, dari USD 1.632,91 juta menjadi USD 1.678,36 juta.
Namun, secara kumulatif, sepanjang Januari hingga September 2025, nilai ekspor Kaltim justru turun. Tercatat USD15.240,62 juta, atau menurun 14,67 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya yang mencapai USD17.861,60 juta.






