AksaraKaltim – Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 2 mengusung tema masyarakat pesisir di Bontang City Carnival (BCC) dan Pawai Budaya 2025, pada 25 Oktober mendatang.
Kepala SMPN 2 Bontang, Siti Chusuning Khayah melalui Guru Seni Budaya, Yansen menjelaskan bahwa konsep tarian ini merupakan perpaduan antara tradisi dan inovasi.
“Tarian yang kami tampilkan nanti menirukan sekitar 20 persen gerakan tarian lama, sementara 80 persen merupakan hasil kreativitas siswa sendiri,” ungkap Yansen.
Menariknya, Kota Bontang sebagai Kota Maritim yang dikelilingi laut dan hutan mangrove menjadi inspirasi dan salah satu alasan SMPN 2 mengusung tema tersebut dan sebagai simbol kekayaan alam khas Bontang.
“Konsep ini menggambarkan kehidupan masyarakat pesisir dan semangat menjaga kelestarian lingkungan di wilayah Bontang,” ujarnya.
Meski jumlah peserta tahun ini lebih sedikit dibanding tahun sebelumnya, Yansen tetap optimis bahwa timnya akan memberikan penampilan terbaik.
“Tahun lalu kami belum bisa maksimal karena banyak siswa baru. Tahun ini, meskipun hanya 25 siswa, kami lebih fokus dan ingin memberikan hasil terbaik,” tuturnya.
Dengan ikut serta di BCC dan Pawai Budaya, SMPN 2 Bontang berharap dapat turut memperkuat identitas budaya daerah sekaligus menunjukkan semangat kreativitas pelajar dalam melestarikan nilai-nilai kearifan lokal di ajang tahunan bergengsi tersebut.