AksaraKaltim – Jelang Hari Raya Iduladha 1445 Hijriah, masuknya hewan ternak sapi ke Bontang diperketat.
Sapi ternak dari Pulau Jawa dilarang masuk ke Bontang. Karena merebaknya penyakit Lumpy Skin Disease (LSD).
LSD merupakan cacar sapi/kerbau. Ini merupakan penyakit yang disebabkan oleh virus yang utamanya menyerang hewan sapi. Penyakit ini dicirikan dengan adanya benjolan pada kulit sapi.
Fungsional Ahli Muda Medik Veteriner Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan, dan Peternakan (DKPPP) Bontang, drh Riyono mengatakan saat ini sapi dari Jawa belum bisa masuk ke Bontang.
Lantaran sapi di daerah tersebut sudah masuk kategori terpapar LSD. Artinya, sudah ada kasus penyakit cacar sapi.
“Sementara Kaltim masih kategori terduga. Jadi belum ada kasus,” jelasnya, Selasa (21/5/2024).
Dijelaskannya, penyakit LSD pada sapi sistem penularannya sangat tinggi dan cepat dalam menyerang hewan ternak. Di samping itu biaya pengobatannya terbilang mahal.
Meski demikian, sifat virus itu tidak zonosis atau menyerang manusia. Tapi, tetap saja bisa menimbulkan kerugian bagi peternak yang ada di Bontang jika dibiarkan masuk.
“Hampir sama seperti PMK. Tapi, menyerangnya lebih cepat LSD,” katanya.
Kata Riyono, sejauh ini sapi yang boleh masuk ke Bontang berasal dari daerah Sulawesi, Nusa Tenggara Timur, dan Nusa Tenggara Barat.
Pekan depan mereka bakal melakukan pendataan sapi yang masuk ke Bontang untuk diambil sampelnya. Karena di pekan ini sapi dari berbagai daerah selain Jawa sudah mulai masuk ke Bontang.
“Jadi yang boleh masuk cuma kambing dan domba saja kalau dari Jawa. 200-an ekor sapi udah lebih yang masuk ke Bontang saat ini,” terangnya.