Jadi Sekolah Inklusi, SDN 001 Bontang Utara Dapat Pendampingan dari Disdikbud

AksaraKaltim – Sekolah Dasar Negeri (SDN) 001 Bontang Utara telah ditetapkan sebagai sekolah inklusi Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bontang.

Sekolah inklusi adalah sekolah yang juga memberikan pendidikan untuk anak berkebutuhan khusus (ABK). Di sekolah tersebut, baik anak yang berkebutuhan khusus maupun tidak, akan belajar di kelas yang sama dan mendapat pendidikan yang serupa.

Kepala SDN 001 Bontang Utara, Yani Astutik, menyampaikan bahwa sekolah tersebut telah mendapatkan Surat Keputusan (SK) dari Disdikbud untuk menjadi sekolah inklusi sejak tahun lalu.

“Resmi ditetapkan tahun lalu sebagai sekolah inklusi,” kata dia, Kamis (19/9/2024).

Kata dia, berdasarkan hasil tes psikolog yang dilakukan terhadap siswa di SDN 001 Bontang Utara menunjukkan bahwa terdapat 11 anak berkebutuhan khusus (ABK) yang belajar di sekolah tersebut. Beberapa di antaranya memiliki kondisi slow learner, autisme, dan disleksia. Meski demikian, sekolah tetap membuka pintu lebar bagi mereka untuk mendapatkan pendidikan yang layak.

“Kami tetap menerima mereka dengan sepenuh hati. Ini adalah tanggung jawab kami sebagai sekolah inklusi,” tegasnya.

Untuk lebih mendukung perkembangan anak-anak berkebutuhan khusus ini, SDN 001 Bontang Utara juga menjalin kemitraan dengan Pusat Layanan Autisme (PLA) dan Autis Center. Anak-anak berkebutuhan khusus tersebut mengikuti program sekolah di SDN 001 pada pagi hari dan melanjutkan pendidikan khusus di PLA pada pukul 13.00 Wita.

“Kami bermitra dengan PLA dan Austin Center. Jadi, setelah belajar di sini, mereka melanjutkan pendidikan khusus di PLA pada siang harinya,” ungkapnya.

Yani menjelaskan bahwa sebagian besar siswa berkebutuhan khusus di SDN 001 bukan merupakan anak-anak yang memiliki kondisi tersebut sejak lahir. Mereka baru teridentifikasi mengalami masalah pada masa pandemi Covid-19 yang terjadi pada tahun 2021 lalu.

“Anak-anak ini sebagian besar bukan ABK dari lahir, tapi mulai menunjukkan tanda-tanda setelah pandemi Covid-19,” jelas Yani.

Diterangkan, berbagai fasilitas telah disediakan untuk mendukung proses belajar mengajar peserta didik ABK di sekolah tersebut. Fasilitas yang tersedia antara lain kursi roda dan buku-buku pegangan bagi para guru yang mengajar anak-anak inklusi.

Kemudian, beberapa guru juga telah mengikuti bimbingan teknik (Bimtek) yang diadakan oleh Disdik di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, yang semakin memperkuat kemampuan mereka dalam menangani siswa inklusi. Yani mengungkapkan bahwa saat ini ada dua guru dari SDN 001 yang tengah mengikuti pelatihan inklusi di UGM.

Pelatihan ini dianggap penting untuk meningkatkan kualitas pendidikan inklusi di sekolah tersebut, mengingat kompleksitas kebutuhan siswa berkebutuhan khusus yang mereka hadapi.

“Kami tidak dibiarkan sendiri, melainkan didampingi dengan sangat baik dalam menjalankan peran sebagai sekolah inklusi,” ujar Yani.

Disdikbud Kota Bontang, lanjut Yani, tidak hanya menyediakan fasilitas fisik, tetapi juga memberikan pendampingan penuh dalam setiap langkah yang diambil sekolah. Ini menjadi kunci dalam keberhasilan SDN 001 Bontang Utara menjalankan peran sebagai sekolah inklusi.

“Kami sangat bersyukur karena Disdik terus mendampingi dan memberikan arahan kepada kami. Ini membantu kami untuk terus berkembang,” ucapnya.

Yani berharap, kedepannya semakin banyak guru di sekolah inklusi yang mendapatkan pelatihan sehingga kualitas pendidikan bagi siswa berkebutuhan khusus dapat semakin meningkat. (Adv)

Print Friendly, PDF & Email