AksaraKaltim – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Samarinda memprakirakan Provinsi Kalimantan Timur (Kaltim) berpeluang mengalami hujan kategori rendah hingga menengah pada Dasarian II (10-20) Juli 2025, sehingga semua pihak diimbau waspada terhadap dampaknya.
“Dampak yang bisa ditimbulkan dari hujan seperti banjir, longsor, jalan licin, air sungai meluap, dan pohon tumbang, karena hujan juga berpotensi disertai dengan angin kencang,” ujar Kepala Stasiun Meteorologi Kelas III APT Pranoto BMKG Samarinda Riza Arian Noor, dilansir dari Antara, Selasa (15/7/2025).
Pada Dasarian II Juli 2025, lanjutnya, wilayah Kaltim secara umum mengalami curah hujan dengan kategori rendah antara 20 milimeter (mm) sampai 50 mm.
Sementara itu wilayah dengan hujan kategori menengah diprediksi terjadi di sebagian kecil wilayah Kabupaten Kutai Barat, Kabupaten Berau, Kutai Timur bagian barat, Kutai Kartanegara bagian utara, dan sebagian besar kawasan Kabupaten Mahakam Ulu.
Sedangkan pada prakiraan deterministik sifat hujan pada Dasarian II Juli, kata dia, secara umum wilayah Kaltim mengalami sifat hujan dengan kategori normal antara 85 persen hingga 115 persen.
Kemudian pada sebagian besar kawasan pesisir timur Provinsi Kaltim diprediksi mengalami sifat hujan dengan kategori bawah normal yakni pada kisaran 50 persen hingga 84 persen.
“Selain itu terdapat sebagian kecil wilayah di Kabupaten Kutai Timur dan Kabupaten Berau yang diprediksi mengalami sifat hujan kategori atas normal antara 116 persen hingga 150 persen,” katanya.
Riza juga mengatakan untuk hasil pantauan Hari Tanpa Hujan (HTH) pada Dasarian IJuli 2025, Provinsi Kaltim pada umumnya juga mengalami HTH dalam kriteria sangat pendek antara 1-5 hari hingga kriteria menengah antara 11-20 hari.
“Wilayah dengan durasi HTH terpanjang terdapat di Kabupaten Kutai Kartanegara, yakni di kecamatan Muara Muntai dengan durasi HTH mencapai 16 hari,” katanya.