AksaraKaltim – Anggota Komisi II DPRD Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Andi Iskandar Hamala, menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan air sebagai upaya mendukung produktivitas pertanian, khususnya bagi petani padi di Kecamatan Babulu dan Waru. Ia mengungkapkan, ketergantungan petani pada sistem tadah hujan membuat irigasi menjadi tidak memadai, sehingga memerlukan perhatian lebih dari pemerintah daerah.
“Kami harapkan supaya ada Bendung Talake di buat di situ. Karena kasihan juga petani yang ada di sana, mereka itu mengandalkan sistem air tadah hujan,” ujar Andi saat ditemui di Kantor DPRD PPU.
Andi menjelaskan, rencana pembangunan Bendungan Sungai Talake harus dipercepat untuk memastikan ketersediaan air baku yang memadai. Menurutnya, infrastruktur irigasi merupakan salah satu prioritas penting untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian di wilayah tersebut. Ia menambahkan, tanpa akses air yang mencukupi, petani akan semakin kehilangan semangat untuk bertani, apalagi menghadapi tantangan seperti alih fungsi lahan.
Andi menyoroti fenomena alih fungsi lahan pertanian menjadi perkebunan kelapa sawit yang semakin marak. Menurutnya, selain mengurangi luas lahan pertanian, kelapa sawit juga menyerap banyak air, sehingga memperburuk kondisi irigasi bagi lahan yang masih digarap sebagai sawah.
“Sawah-sawah itu banyak beralih fungsi menjadi perkebunan kelapa sawit. Nah, sawit itu banyak menyerap kandungan air. Akhirnya pertanian ini banyak yang kekurangan air,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah daerah dapat memberikan perhatian serius terhadap pemenuhan kebutuhan air untuk pertanian. Dengan ketersediaan air yang cukup, para petani dapat kembali meningkatkan produktivitas dan menjaga sektor pertanian tetap bertahan sebagai salah satu pilar ekonomi daerah.
“Pemerintah harus memperhatikan ini, agar pertanian kita bisa bertahan dan para petani tetap semangat mengelola lahan mereka,” pungkas Andi. (Adv)