AksaraKaltim – Komisi III DPRD Bontang mempertanyakan progres pembangunan Jembatan Pontianak di Jalan Pontianak, Kelurahan Gunung Telihan, Bontang Barat.
Pasalnya, sejak pembangunan jembatan itu akses Jalan Pontianak tidak bisa dilalui alias ditutup total.
Abdul Malik mengatakan alasan dirinya langsung meninjau pembangunan Jembatan Pontianak karena banyaknya pertanyaan masyarakat yang ingin tahu kapan jembatan itu bisa dilintasi.
“Jadi sudah berapa progresnya pembangunan ini dan kapan selesai,” ucapnya, Selasa (7/11/2023).
Kata dia, Jalan Pontianak juga merupakan lintasan alternatif strategis warga. Baik itu masyarakat Kelurahan Telihan atau Kanaan. Bahkan warga yang bekerja di Bontang Lestari juga selalu melewati jalan itu ketika arus lalu lintas di jalan utama sedang padat-padatnya.
“Jalan ini juga sering digunakan warga apabila dalam kondisi darurat,” kata dia.
Kepala Bidang (Kabid) Bina Marga Dinas Pekerja Umum dan Penataan Ruang Kota (PUPRK), Anwar Nurdin menjelaskan progres pembangunan jembatan sudah masuk angka 71 persen dari target awal 69 persen per hari ini.
“Jadi plus dua persen pengerjaan sejauh ini dan selalu kami pertahankan sebagai antisipasi jika ada terjadi kendala ke depan,” ungkapnya.
Dipaparkan Anwar, pengerjaan ditarget akan rampung pada Desember mendatang. Panjang jembatan sendiri mencapai 18 meter dengan lebar lima meter. Beban yang mampu melintasi jembatan mencapai puluhan ton dengan menggunakan gelagar full baja.
Diketahui, pengerjaan jembatan itu dilakukan oleh CV Elza Jaya Prima dengan nilai kontrak Rp6,9 miliar. Anggaran digunakan melalui Bantuan Keuangan Provinsi Kaltim.
“Untuk pengerjaan besar nantinya itu saat masuk pengecoran slep deck jembatan dan pengaspalan dengan progress mencapai 18 persen,” tuturnya. (Adv)