AksaraKaltim – Pembangunan Creative Hub milik Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang sudah masuk tahap finishing. Rencananya, peresmian akan dilakukan pada awal Juli 2023 mendatang.
Kabar menariknya, DPK Bontang berencana menghadirkan Kepala Perpustakaan Nasional (Perpusnas) RI saat launching Creative Hub.
Kepala DPK Bontang Retno Febriaryanti menyatakan sampai sekarang pembangunan terus berjalan. Saat ini progresnya sudah diangka 80 persen. Pembangunan ditarget rampung pada bulan Juni nanti.
“Sudah masuk finishing seperti ngecat dan lainnya. Setelah itu interior, peresmian awal Juli nanti. Nanti kami undang Kepala Perpusnas RI,” ucapnya. Rabu (24/5/2023).
Diketahui pembangunan Creative Hub memiliki tujuan sebagai wadah bagi kalangan milenial agar bisa lebih berkreasi. Dalam melakukan hal-hal postif.
Rencananya DPK Bontang akan membentuk sebuah tim. Dengan menggandeng beberapa stakeholder dan komunitas untuk membuat sebuah program bagi kalangan milenial.
“Kami akan buatkan program, hal apa saja yang diminati anak-anak di Bontang. Seperti di bidang literasi, seni dan lainnya,” kata dia.
Sebelumnya, peletakan batu pertama dilakukan langsung oleh Wali Kota Bontang Basri Rase pada Senin (21/11/2022) lalu. Dia juga mengapresiasi adanya Creative Hub. Karena sejalan dengan visi dan misi Pemkot Bontang. Sehingga kalangan milenial memiliki wadah untuk berekspresi.
“Baru-baru ini rumah kreasi milenial diresmikan. Dengan terbangunnya tempat ini maka semakin lengkap wadah untuk mereka berkumpul dan berkreasi. Sehingga bisa memajukan Bontang,” kata Basri.
Kepala DPK Bontang, Retno Febriaryanti mengatakan, pembangunan Creative Hub itu merupakan kolaborasi DPK Bontang bersama PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI). Seluruh pembiayaan pembangunannya pun bersumber dari perusahaan tersebut.
Lokasi pembangunan Creative Hub sendiri masih berada di kawasan Kantor DPK Bontang.
Dengan adanya pembangunan ini, Retno berharap perpustakaan daerah bisa lebih mengembangkan perannya. Khususnya, di bidang perekonomian dan pemberdayaan masyarakat dari berbagai sektor melalui program inklusi sosial.
“Ini juga sejalan dengan program kerja Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, transportasi perpustakaan berbasis inklusi sosial. Di mana perpustakaan sekarang ini tidak hanya menjadi wadah literasi dan membaca. Tapi, juga jadi tempat pemberdayaan manusia,” terang Retno.
Diketahui, pembangunan gedung dua lantai tersebut hasil kerjasama DPK Bontang dengan PT Kaltim Nitrate Indonesia (KNI) lewat program Corporate Social Responsibility atau CSR. (Adv)