Penggunaan Air Bekas Tambang, Andi Faiz Minta Pemkot Bontang Pastikan Aman Dikonsumsi

AksaraKaltim – Wacana pemanfaatan permukaan bekas galian batu bara masih menjadi perbincangan.

Diketahui saat ini kondisi Bontang tengah mengalami krisis air bawah tanah. Sehingga pemerintah harus mencari solusi. Salah satunya mencari sumber air permukaan.

Dalam upaya mengatasi masalah ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Bontang berencana memanfaatkan air dari bekas lubang galian tambang atau void PT Indominco Mandiri (IMM) sebagai sumber air baku untuk masyarakat.

Adapun mengenai rencana pemanfaatan air bekas tambang ini disebut telah melalui tahapan kajian dan menunjukkan hasil yang cukup baik, bahwa air tersebut aman dan layak digunakan.

BACA JUGA:  Masuk Tahap Konsultasi Publik, Raperda Hak Disabilitas Diprediksi Disahkan Dewan Baru

Hasil analisa laboratorium dari Provinsi Kaltim menunjukkan bahwa kandungan air dari void tambang tersebut tidak bermasalah.

“Saya rasa itu layak digunakan, apalagi di tengah krisis air di Bontang yang kian mendesak kebutuhannya,” ucap Ketua DPRD Bontang, Andi Faizal Sofyan Hasdam.

Meski demikian, untuk memastikan dan meyakinkan masyarakat bahwa air bekas tambang itu aman dan layak digunakan, ia meminta Pemkot Bontang untuk melakukan kajian tambahan.

BACA JUGA:  Pimpinan Sidang Sementara DPRD Bontang Periode 2024-2029 Diumumkan Setelah Proses Pelantikan

“Pemkot Bontang harus bisa meyakinkan masyarakat bahwa air ini memang layak dikonsumsi. Ada banyak kabar yang berkembang di masyarakat bahwa air tambang tidak layak digunakan. Jika hasil kajian lebih lanjut menunjukkan bahwa air tersebut aman, pemkot harus memberikan kepastian kepada masyarakat,” tegasnya.

Di akhir, Andi Faiz mengatakan, pemenuhan kebutuhan air baku di Bontang tengah menghadapi tantangan besar, lantaran krisis air bawah tanah dan keringnya sumber air bor. Olehnya, ia menyebut jika masalah pemenuhan air baku di Bontang memang sangat mendesak.

BACA JUGA:  Pipanisasi Air Bersih ke Selangan dan Tihi-tihi Masuk Proses Lelang Pengawasan

“Memang air bawah tanah kita sudah dalam kondisi krisis, dan banyak sumber air bor yang telah kering, dan perlu alternatif,” ungkapnya. (Adv)