AksaraKaltim – Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (DPK) Bontang bakal melaunching aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Terintegrasi (Srikandi). Pada Juni 2023 mendatang.
Sekretaris DPK Bontang, Hapidah menjelaskan aplikasi Srikandi merupakan hasil kolaborasi dari Arsip Nasional Republik Indonesia (ANRI), Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan-RB), Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia (Kemkominfo).
Kata dia, saat ini DPK Bontang tengah gencar melakukan sosialisasi Srikandi kepada opd yang ada di Kota Bontang. Dari 31 perangkat daerah yang ada, tersisa enam dinas yang belum dilakukan sosialisasi aplikasi Srikandi.
Nantinya, aplikasi ini akan berlaku se-Indonesia. Tahun ini untuk aplikasi Srikandi masih dalam proses sosialisasi dan implementasi secara perlahan ke seluruh perangkat daerah. Tapi pada 2024 nanti, aplikasi tersebut sudah wajib digunakan opd.
“Launching tanggal 5 Juni nanti,” terang Hapidah. Rabu (24/5/2023). Saat ditemui di ruang kerjanya.
Namun, di aplikasi Srikandi tidak semua arsip bisa dilihat sembarang orang. Karena dikhususkan menunjang kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN). Agar lebih mudah dan cepat.
Dicontohkan Hapidah, seperti urusan surat-menyurat ke depan tidak perlu lagi harus diantar dari opd satu ke perangkat daerah lain. Sehingga tinggal dikirim melalui aplikasi itu.
Bahkan aplikasi Srikandi juga terintegraasi langsung ke pemerintah pusat.
“Tidak semua arsip itu bisa dibuka siapa saja. Misal yang bisa buka hanya esselon II. Jadi arsip itu sifatnya ada dua yaitu rahasia dan umum,” ujarnya. (Adv)