AksaraKaltim – Partisipasi warga mengunjungi posyandu untuk melakukan penimbangan berat hingga pengukuran tinggi badan anak dikabarkan menurun.
Namun, hal tersebut langsung dibantah oleh Asisten I Pemkot Bontang, Dasuki.
Menurut Dasuki, tingkat kunjungan warga membawa anaknya ke posyandu memang belum maksimal 100 persen. Namun, bukan berarti partisipasi warga mengalami penurunan. Terlebih, kunjungan warga khususnya ibu-ibu justru mengalami peningkatan saat ini. Meski tingkat kunjungan berbeda-beda pada setiap posyandu yang tersebar di 15 kelurahan.
“Bukan menurun, tapi meningkat. Memang ada beberapa posyandu yang tingkat kunjungannya baru 80-90 persen,” terangnya.
Kata dia, hal seperti ini tentu masih menjadi pekerjaan rumah (PR) bagi tim percepatan penurunan stunting yang terdiri dari beberapa stakeholder. Agar menggencarkan sosialisasinya untuk mengajak warga membawa anaknya ke posyandu.
“Memang harus terus digencarkan mengajak warga agar mau ke posyandu. Biar anaknya dapat asupan tambahan,” ucapnya.
Diketahui Pemkot Bontang tengah gencar melakukan berbagai program sebagai upaya menekan kasus stunting. Salah satunya adalah operasi timbang. Dengan tujuan agar anak bisa mendapatkan asupan makanan. Kemudian validasi data anak dari usia 0-5 tahun lebih akurat.
Kasus stunting di Bontang sendiri saat ini berada diangka 19,6 persen. Dasuki Optimis pada Desember mendatang kasus tengkes akan berhasil ditekan melampaui target nasional 14 persen sesuai instruksi Presiden RI Jokowi
“Kami targetkan dan optimis stunting di Bontang turun diangka 11 persen,” terang Dasuki.