Beras Diduga Oplosan Beredar di Bontang, Warga Geram

AksaraKaltim – Polemik beras premium diduga oplosan yang terus bergulir mengundang reaksi keras dari warga, khususnya ibu rumah tangga (IRT) di Bontang. Terlebih dengan penemuan beberapa merek beras tersebut yang masih dijual di pasaran.

Mayoritas dari mereka mengaku geram. Lantaran bahan pokok yang menjadi kebutuhan sehari-hari juga tak lepas dari sasaran jahil pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.

Yulianti, pedagang makanan di wilayah Tanjung Limau ini mengaku pernah membeli beras premium merek Raja Platinum. Produk PT Belitang Panen Raya tersebut diketahui masuk daftar 212 merek beras premium diduga oplosan yang diungkap oleh Kementerian Pertanian (Kementan).

Yulianti tak menyangka bisa menjadi korban dari praktik curang tersebut. Ia pun menduga selama ini banyak warga yang sudah menjadi korban namun tidak menyadarinya.

BACA JUGA:  Rugikan Konsumen Rp99 T per Tahun, Ini Modus Produsen Beras Oplosan

“Cepat diberantas. Ini sangat merugikan masyarakat,” ujarnya kepada Aksarakaltim.id, Jumat (18/7/2025).

Hal senada juga disampaikan oleh Asmiati, IRT anak tiga ini mengaku marah dengan kondisi yang terjadi saat ini. Ia meminta pemerintah segera melakukan tindakan tegas agar tidak ada lagi masyarakat yang menjadi korban.

“Pontang-panting kami cari uang demi beras, tapi kok malah dioplos,” terangnya.

Sementara itu, Rokhayati, warga Pisangan, Satimpo ini mengaku kecewa uang yang dikeluarkan untuk membeli beras dengan kualitas terbaik justru berakhir tak sesuai ekspektasi.

Ia merasa kepercayaannya terhadap produk kemasan tersebut telah dikhianati, sehingga membuatnya trauma untuk membeli beras premium.

“Konsumen beli mahal-mahal kan buat dapat kualitas bagus, bukan kualitas oplosan,” tekannya.

BACA JUGA:  Dua Merek Beras Diduga Oplosan Masih Dijual di Bontang, Disebut Stok Lama

Reaksi keras juga datang dari Lia. Ibu rumah tangga di wilayah Kampung Baru, Berbas Tengah ini mengaku terkejut dengan beredarnya beras oplosan di pasaran.

Meski tidak membeli merek beras premium yang diduga oplosan, namun ia tetap merasa resah. Dirinya khawatir hal serupa turut terjadi pada barang kebutuhan lainnya.

“Kemarin bensin yang dioplos. Sekarang beras. Besok apa lagi,” katanya dengan nada tinggi.

Menurut Lia, konsumen membeli beras merek premium karena berharap mendapatkan kualitas yang jauh lebih bagus, meskipun harus merogoh kocek lebih dalam. Namun, ia tak menyangka, makanan pokok sehari-hari masyarakat justru diakali oknum tak bertanggung jawab demi meraup keuntungan.

BACA JUGA:  Beras Oplosan Beredar di Bontang, Polres Janji Sidak Ulang

“Itu menipu, dosa!” tegasnya.

Diketahui, Bareskrim Polri sempat memeriksa empat perusahaan distributor dan produsen beras, yang diduga melanggar standar kualitas dan takaran dalam produk kemasan premium yang mereka edarkan, Kamis (10/7/2025).

Keempat produsen yang diperiksa adalah Wilmar Group, PT Food Station Tjipinang Jaya, PT Belitang Panen Raya, dan PT Sentosa Utama Lestari (Japfa Group).

Di Bontang, merek beras premium diduga oplosan yang ditemukan masih beredar luas adalah Sania dan Fortune. Keduanya merupakan produk beras premium yang diproduksi oleh Wilmar Group.

(Manda Wulandari)