AksaraKaltim – Pola kebiasaan hidup sehat menjadi salah satu cara menghindari terkena penyakit jantung.
Melansir data dari situs resmi Kemenkes RI, Sebelum pandemi Covid-19 yang saat ini menyelimuti hampir banyak negara, penyakit jantung merupakan salah satu penyakit pembunuh nomor satu di dunia dan di Indonesia.
Dalam data yang dikeluarkan oleh WHO pada tahun 2021, kematian akibat penyakit jantung mencapai angka 17,8 juta kematian atau satu dari tiga kematian di dunia setiap tahun disebabkan oleh penyakit jantung.
Dokter Spesialis Jantung sekaligus Direktur RSUD Taman Husada Bontang, dr. Suhardi, Sp.JP, menyarankan masyarakat agar mulai lebih peduli terhadap kebiasaan sehari-hari. Ia menekankan bahwa pencegahan jauh lebih efektif, mudah, dan murah dibandingkan pengobatan.
“Yang terpenting adalah mengantisipasi faktor-faktor pencetus seperti hipertensi dan diabetes. Supaya tidak berkembang menjadi penyakit jantung,” tegasnya.
Meskipun terdengar sederhana, langkah-langkah perubahan gaya hidup ini terbukti sangat efektif dalam menurunkan risiko gangguan jantung. Dengan perubahan gaya hidup yang konsisten dan pemantauan kesehatan yang teratur, dr. Suhardi optimistis masyarakat dapat menekan risiko penyakit jantung dan menikmati hidup yang lebih sehat serta produktif.
Beberapa langkah pencegahan yang disarankan meliputi:
- Menjaga pola makan yang seimbang, menghindari makanan tinggi garam dan lemak.
- Rutin bergerak atau berolahraga secara teratur.
- Menghentikan kebiasaan merokok secara total.
- Memantau tekanan darah, kadar gula darah, dan kolesterol secara berkala.





