AksaraKaltim – Kelurahan Berebas Tengah dan Kelurahan Berbas Pantai merupakan kelurahan dengan angka stunting terbanyak di Kota Bontang. Pemkot Bontang pun optimis bisa menekan angka stunting di tahun 2024 hingga menjadi 14 persen.
Wakil Wali Kota Bontang, Najirah mengatakan, berbagai upaya terus dilakukan agar angka stunting bisa ditekan. Saat ini angka stunting di Bontang masih diangka 21 persen.
Usaha yang dilakukan dalam menekan stunting ialah dengan memberikan makanan tambahan dan upaya lainnya.
“Kita belum turun memang secara signifikan. Baru turun sedikit dari 21 ke 20 persen,” terang Najirah saat ditemui, Rabu (30/11/2022).
Dijelaskan Najirah, salah satu yang menjadi kendala dalam menurunkan stunting adalah keterbatasan anggaran. Meski, pemerintah pusat memberikan kucuran anggaran, tapi dinilai belum mencukupi.
Oleh karena itu, pemerintah juga bekerjasama dengan berbagai CSR perusahaan dan Polres Bontang. Najirah pun yakin kasus stunting di Bontang bisa ditekan menjadi 14 persen di 2024 nanti.
Mengingat pemerintah pusat memberikan instruksi kepada daerah agar bisa menekan angka stunting diangka 14 tahun 2024.
“Anggaran salah satu kendala kita. Dari pusat memang ada, tapi enggak terlalu besar juga. Makanya, kami gandeng Polres Bontang dan CSR perusahaan,” ucapnya.
Kata Najirah, terdapat dua kelurahan dengan kasus stunting tertinggi di Kota Bontang. Keduanya berada di wilayah Kecamatan Bontang Selatan.
Selain pola makan yang kurang tepat, pola asuh anak dan tidak menikah di usia dini menjadi cara untuk menurunkan kasus stunting.
Sayang Najirah tidak menyebut persis berapa angka stunting pada dua kelurahan tersebut.
“Kelurahan Berbas Tengah dan Berbas Pantai tertinggi. Angka persisnya saya lagi tidak pegang data,” pungkasnya.