AksaraKaltim – Pasca kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) pada 3 September lalu, diprediksi akan terjadi inflasi senilai 3,39 persen di Kaltim. Sementara pemerintah pusat memprediksi akan terjadi inflasi sebesar 4,94 persen.
Tetapi, prediksi besaran inflasi di Kaltim dianggap masih dalam taraf wajar atau tidak terlalu tinggi. Sampai hari ini Rabu (7/9/2022. Kenaikan harga masih terbilang wajar di pasaran.
“Saat ini belum signifikan kenaikan harga. Masih terbilang aman,” ujar Analisis Perekonomian dan SDA Sekretariat Kota (Setkot) Bontang, Anita Istiqaroh.
Tapi, Anita tidak menampik. Ada kemungkinan meningkatnya inflasi lebih dari prediksi saat ini. Mengingat mahalnya bahan pokok dan lainnya tergantung pada biaya angkut atau pengiriman.
“Khawatirnya itu yang jadi pemicu inflasi, barang ada tapi tidak ada yang mau beli,” ucapnya.
Di pekan depan, kata Anita, Pemkot Bontang akan melakukan rapat koordinasi dengan OPD teknis guna membahas langkah apa yang akan dilakukan untuk mencegah terjadinya inflasi.
“Minggu depan baru dibahas lebih lanjut soal antisipasinya,” tutupnya.