Cerita Takbir Selamatkan Istri Rekannya dari Gigitan Buaya di Guntung

AksaraKaltim – Masih jelas membekas dalam ingatan Takbir. Sebuah musibah yang menimpa istri temannya, pada Selasa (8/8/2023) lalu.

Malam itu, Takbir bersama dua rekannya Mahmud dan Zulkifli. Sedang bersantai di belakang rumahnya dengan duduk di sebuah perahu. Rumah Takbir berada di RT 08 Kelurahan Guntung, Kecamatan Bontang Utara. Kala itu kondisi air sungai yang langsung bermuara ke laut dalam kondisi pasang.

Kemudian, seorang perempuan yang diketahui merupakan istri dari Zulkifli datang membawa makanan.

Saat wanita itu meniti jalan yang terbuat dari kayu dengan lebar sekira 60 centimeter untuk menuju ke perahu, seketika wanita tersebut jatuh ke dalam air.

“Waktu jatuh tenggelam. Nggak lama muncul sambil teriak ke suaminya “sayang sakit”, suaminya langsung terjun juga, tidak lama suaminya teriak buaya-buaya,” cerita Takbir kepada AksaraKaltim.id di depan rumahnya. Kamis (10/8/2023).

“Kami kira istrinya teriak sakit karena terkena kayu waktu jatuh. Ternyata digigit buaya. Sepertinya, pas jalan mau ke perahu disambar buaya, makanya tiba-tiba jatuh,” sambungnya.

Mendengar teriakan temannya jika istrinya digigit buaya, Takbir tidak berpikir panjang. Spontan dia juga ikut menceburkan diri menolong rekannya. Begitu juga dengan Mahmud.

Dalam ingatannya, saat berada dalam air bertarung dengan buaya, Takbir memeluk bagian kepala predator air itu. Berusaha agar istri Zulkifli bisa terlepas dari cengkraman rahang hewan berdarah dingin itu.

Beberapa pukulan pun sempat dilayangkan Takbir di bagian kepala. Sementara, rekannya memegang istrinya sambil menginjak mulut hewan buas tersebut. Dan rekannya Mahmud di bagian tubuh buaya.

Saat itu ada juga warga lain yang mengetahui kejadian itu mencoba membantu dengan memukul bagian mata buaya tersebut menggunakan kayu. Namun, tidak ada tanda-tanda buaya tersebut ingin melepaskan mangsanya.

Seingat Takbir buaya tersebut berwarna hitam dan ukuran yang terbilang besar. Dengan panjang sekira lima meter. Karena saat dia memeluk bagian kepala, kedua tangannya tidak bisa saling menggapai.

Setelah bergelut sekira 30 menit dengan buaya untuk menolong korban. Akhirnya gigitan predator air itu terlepas.

“Berapa kali pukul kepalanya keras. Sampai sakit tangan, tetap tidak mau dilepas. Waktu saya pukul bagian moncongnya baru lepas gigitannya. Kayaknya kena bagian hidungnya. Itu juga sempat berapa kali diputar kami waktu di air sama buaya. Bagusnya pegangan teman saya tidak lepas dari istrinya. Kalau terlepas enggak tahu gimana nasibnya,” jelas Takbir.

“Kayaknya (yang serang) buaya yang namanya Ompong itu, yang biasa dikasih makan Ambo juga. Sama seperti buaya Riska,” tambahnya.

Usai korban berhasil diselamatkan dan dinaikkan ke daratan dalam keadaan tidak sadar. Dengan inisiatif, Takbir melakukan CPR (Cardiopulmonary Resuscitation) atau RJP (Resusitasi Jantung dan Paru) untuk mengeluarkan air yang masuk ke tubuh korban.

“Begitu air keluar dari mulutnya ya sempat sadar. Langsung dibawa ke rumah sakit. Kabar terakhir semalam sudah operasi karena bekas gigitan buaya. Kakinya juga kan patah,” ucapnya.

Bukan Riska, Diduga Ompong

Ambo dikenal sebagai youtuber yang sering membagikan video kedekatannya dengan seekor buaya bernama Riska.

Dirinya meyakini jika buaya yang menyerang warga tidak jauh dari rumahnya bukanlah Riska.

Berdasarkan keterangan Ambo, pasalnya buaya Riska sudah sekira tiga bulan ini tidak terlihat. Bahkan saat kejadian penerkaman, banyak warga juga yang menyampaikan bahwa itu bukan Riska.

Keyakinan Ambo itu bukan Riska, karena buaya yang sudah dirawatnya selama 30 tahun itu tidak akan menyerang manusia. Melainkan hidup berdampingan dan menjaga masyarakat sekitarnya. Ambo mengaku, buaya yang dipeliharanya kerap mengusir predator air lain yang ingin menuju pemukiman.

Dijabarkan Ambo, ciri-ciri buaya Riska berwarna kuning dengan panjang 4,5 meter dan lebar satu meter. Jika serangan dilakukan buaya Riska, Ambo yakin peluang korban untuk selamat sangat kecil, karena Riska memiliki taring yang sangat besar.

“Kalau Riska membahayakan warga, saya tanggung jawab,” kata Ambo.

Sementara berdasarkan keterangan beberapa saksi, yang menyerang korban, buaya berwarna hitam. Bahkan Ambo melihat jelas buaya itu ialah buaya Ompong. Itu jenis buaya ganas. Di dalam video kontennya pun kerap disampaikan bahkan saat memberi makan juga Ambo kerap ingin diserang.

Buaya ompong memiliki gigi yang jarang. Tetapi, dengan sifat alami hewan predator, selain menggigit dia juga akan memutar mangsanya ketika di dalam air.

“Saya lihat memang warna hitam. Makanya malam kejadian itu saya didatangi warga ada buaya yang serang orang,” sambungnya.

Dilarang Membuat Konten

Setelah terjadinya insiden serangan buaya terhadap salah satu warga di Kelurahan Guntung, Lurah setempat pun mengeluarkan larangan aktivitas. Atau pembuatan konten bersama buaya di sekitar pemukiman warga. Karena hal itu dinilai bakal membahayakan masyarakat sekitar.

Keputusan ini diambil setelah pihak kelurahan melakukan rembuk bersama warganya.

“Sesuai kesepakatan bersama warga, tidak lagi boleh ada aktivitas konten memberi makan (buaya di dekat pemukiman). Karena khawatir membahayakan warga lainnya,” tegas Lurah Guntung Denny Febrian.

Pihak kelurahan juga memasang papan peringatan buaya di bantaran sungai supaya warga lebih waspada.

“Untuk plang kita akan beri papan atau spanduk peringatan adanya hewan buas buaya,” pungkasnya.

Print Friendly, PDF & Email