Kapal Nelayan Karam Usai Tabrak Pipa Air Malahing, DPRD Desak Pemkot Ganti Rugi

AksaraKaltim – Seorang nelayan asal Kelurahan Bontang Kuala mengalami musibah. Usai kapal yang dikendarainya menabrak pondasi penyangga pipa air bersih untuk Kampung Malahing.

Diketahui, pipanisasi yang berada di perairan Bontang tersebut terbentang dari Bontang Kuala sampai ke Pulau Malahing.

Kasus perahu atau kapal nelayan menabrak pipa air bersih ini bukan yang pertama kali terjadi. Pasalnya, insiden ini sudah sering terjadi. Hal ini pun dikeluhkan para nelayan ketika akan melaut.

Ardiansyah, nelayan yang kapalnya karam mengatakan, kapalnya karam ditempat usai menabrak pondasi penyangga pipa air bersih tersebut. Saat itu, kondisi air laut tengah surut.

“Sudah sering (kapal menabrak pipa air). Air kan surut kemarin, pipanya gak mengapung, ada tiang dikasih semen itu yang kena samping kapal (pondasi penyangga pipa),” ucap Ardiansyah, Senin (4/3/2024).

Kata Ardiansyah, kerugian yang dia alami pun mencapai puluhan juta. Untuk perbaikan perahu dan juga mesin kapal yang rusak akibat terendam air laut.

Profesi sebagai nelayan merupakan satu-satunya mata pencarian dirinya saat ini. Namun, kondisi kapal yang rusak membuatnya tidak dapat melaut. Dia pun berharap ada ganti rugi dari pemerintah mengenai musibah yang dialaminya.

“Enggak ada melaut sudah sekarang, tidak ada perahu. Sekitar Rp10 jutaan untuk perbaikan semuanya. Saya harap ganti ruginya, nelayan mata pencarian saya satu-satunya,” terangnya.

Merespons hal ini, Ketua Komisi III DPRD Bontang, Amir Tosina mendesak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kota (DPUPRK) untuk segera melakukan perbaikan. Dengan memasang rambu terhadap rute pipanisasi air bersih menuju Pulau Malahing.

“Selain itu juga harus ada ganti rugi untuk kapal nelayan yang rusak,” kata dia.

Rencananya, hari ini, Senin (4/3/2024) Komisi III DPRD Bontang meninjau lokasi karamnya kapal nelayan. Titik kumpul pun dilakukan di belakang panggung anjungan Bontang Kuala. Namun, ketidakhadiran dari pihak DPUPRK membuat hal ini ditunda.

“Besok (Selasa) kami jadwalkan ulang untuk meninjau ke sana,” ucapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kabid Sanitasi, Air Minum dan Sumber Daya Air DPUPRK, Edi Suprapto menjelaskan ketika dirinya hadir rombongan Komisi III DPRD Bontang sudah tidak ada di tempat.

“Saya datang orang sudah bubar tadi, karena saya dari kantor di Sekambing,” kata Edy.

Print Friendly, PDF & Email