Program Nyamuk Wolbachia Resmi Diluncurkan di Bontang Hari ini

AksaraKaltim – Nyamuk Wolbachia resmi rilis di Kota Bontang.

Selain Bontang, ada juga daerah lain yang menjadi pilot projek nyamuk Wolbachia. Seperti Kupang, Jakarta Barat, Semarang dan Bandung. Pemerintah pusat mengucur anggaran sebesar Rp 20 miliar untuk lima kabupaten kota tersebut.

Tapi tidak dirincikan perdaerah menerima anggaran berapa.

Anggaran tersebut diperuntukkan pengadaan bibit nyamuk Wolbachia, pelatihan bagi kader pengadaan ember penampungan bibit dan lainnya.

Hal tersebut disampaikan Direktur Jenderal (Dirjen) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu

“Jadi ini ada tanggung jawab pusat, juga Pemda (daerah). Kami fasilitasi telur, training dan lainnya. Saya kurang hafal anggarannya berapa (per daerah),” kata dia

“Kalau kami (Pemkot Bontang) Rp1 miliar (dianggarkan),” sambung Ahli Muda Epidemiologi, Dinkes Bontang, Adi Permana.

Kata dia setelah dilakukan pelepasan bibit dalam waktu satu sampai tiga bulan maka akan dilakukan evaluasi tingkat keberhasilan berapa besar.

“Desember nanti dilihat gimana hasilnya. Seperti Jogja sudah enam tahun lalu menerapkan dan terbukti berhasil menekan DBD,” ujarnya.

Pelepasan nyamuk tersebut dibagi menjadi dua tahap untuk 15 kelurahan.

Termin pertama enam kelurahan di September ini adalah kelurahan yang ada di Kecamatan Bontang Utara. Sementara sembilan kelurahan lainnya di periode kedua pada Desember mendatang.

Total ada 4.911 titik penyebaran nyamuk baik. Titik sebar dengan jarak per 75 meter. Setiap kelurahan akan menyebar bibit atau telur nyamuk Wolbachia sebanyak 12 kali sampai Desember nanti.

Perlu waktu dua pekan untuk telur atau bibit Wolbachia hingga menjadi nyamuk.

“November nanti nyamuk yang disebar akan ditangkap untuk di periksa apakah virus Wolbachia berfungsi pada nyamuk lokal. Bisa berfungsi 60 persen saja sudah bagus apalagi sampai 80 persen,” kata Ahli Muda Epidemiologi, Dinkes Bontang, Adi Permana.

Adi Permana memastikan telur nyamuk yang ditempatkan di pemukiman warga tidak akan mengganggu masyarakat. Karena penempatannya berada di luar rumah.

Sistem kerja Wolbachia adalah ketika nyamuk Wolbachia, baik jantan atau betina kawin dengan nyamuk lokal maka telurnya tidak akan menetas. Kecuali sesama nyamuk Wolbachia kawin barulah telurnya bisa menetas

Sehingga penyebaran telur nyamuk Wolbachia tidak akan mengganggu ekosistem alam.

“Tidak bakal merusak ekosistem. Enggak mungkin dimusnahkan. Hanya di refresh,” tandasnya.

Print Friendly, PDF & Email